Sepulang sekolah, Angkasa langsung pulang ke rumah untuk bergegas ke rumah sakit. Ia rela izin latihan basketnya demi janji kemarin dari kekalahan bermain billiard bersama Dirga. Angkasa bukan orang yang ingkar janji.
Teman-temannya sudah menunggu tapi ia paling santai. Cowok itu mandi dulu, itu sebabnya lama. Saat sudah siap, Angkasa turun ke bawah dan ia memilih menaiki motor saja. Tak lupa ia pamit pada mamanya, jangan tanya papanya jarang di rumah.
Di jalan, Angkasa kepikiran untuk membeli sesuatu untuk Shakira. Ada rasa malu untuk menjenguk cewek itu, apalagi jika tidak membawa apa-apa. Tapi ia juga berpikir untuk apa malu? Lalu untuk apa repot-repot bawa segala?
Dengan mengusir segala gengsinya, ia mampir ke supermarket untuk membeli buah-buahan. Setibanya di parkiran rumah sakit, ia dapat melihat teman-temannya yang sudah menunggu.
"Lama banget, bro!" ujar Brama.
"Kita kayak mau ke mana aja," kekeh Jiko.
"Gaya, bawa apaan lo?" tanya Fabian pada Angkasa.
"Bawa buah-buahan, lo yang bawa aja," kata Angkasa menyerahkannya pada Fabian.
"Eh! Kok sama gue? Lo aja, Sa," tolak Fabian.
"Iya, sama lo aja, Sa. Lagian kita ikut cuma anterin lo yang semalem debat biar di temenin," kata Dirga mengingat semalam grupnya ramai. Angkasa tadinya di suruh sendiri oleh teman-temannya tapi cowok itu tidak mau.
"Iya, padahal di hatinya pengen sendiri biar bisa uwu-uwu," celetuk Jiko.
"Sekarang juga kayaknya Angkasa dag-dig-dug ya? Jantung lo lompat gak?" tanya Fabian tertawa.
"Apaan kalian gaje!" ujar Angkasa sinis. "Buruan masuk aja!"
"Ciee, ngebet banget pengen buru-buru masuk," ucap Brama lalu tertawa ngakak.
"Serba salah gue," keluh Angkasa.
Perdebatan mereka terus berlanjut, apalagi menggoda Angkasa. Sampai di depan ruang inap Shakira, mereka berdebat lagi untuk siapa yang masuk duluan. Semuanya menyudutkan Angkasa tapi cowok itu enggan masuk duluan.
"Cepet, Sa! Lo gentle!" ujar Jiko terkekeh pelan.
"Iya, cepetan keburu lumutan diem di sini," sambung Brama.
Mereka tidak kunjung masuk, namun kebetulan mamanya Shakira keluar lalu terkejut dengan kedatangan para lelaki. "Eh? Kalian mau jenguk Shakira ya?"
"Angkasa, kamu udah lama gak ke rumah lagi ya," ucap mamanya Shakira membuat teman-teman Angkasa bingung sekaligus kaget. Teman-temanya itu menatap Angkasa dengan tatapan untuk diminta penjelasan.
"Iya, Tante, Shakira lagi istirahat ya?" tanya Angkasa dengan sopan.
"Oh, dia baru aja bangun tadi, masuk aja," jawab Eriska tersenyum pada Angkasa. "Hm, kalau boleh Tante nitip Shakira ya, Tante mau pulang dulu sebentar."
"Iya boleh, Tan. Aku sama temen-temen jadi di jagain," kata Angkasa tersenyum singkat lalu mamanya Shakira menyuruh untuk masuk ke dalam ruangan.
"Mama kenapa--"