Keesokan harinya, Angkasa tidak fokus selama pelajaran. Penyebabnya adalah ia mendapatkan pesan dari mamanya Shakira untuk menemani cewek itu karena mamanya ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Itu menjadi pikirannya sejak tadi, masalahnya ia tidak bisa lama-lama dengan cewek itu, rasanya beda saja.
Kenapa mamanya Shakira lebih percaya pada dirinya? Padahal teman Shakira ada Jihan atau yang lainnya. Entahlah, ia saat ini gelisah. Saat pelajaran selesai Angkasa buru-buru untuk menghampiri Jihan. Sementara teman-temannya itu kepo.
"Jihan!" panggil Angkasa yang melihat Jihan baru saja keluar kelasnya.
Jihan mengerutkan dahinya heran, tumben cowok itu memanggilnya. "Ada apa?"
"Lo gak ke rumah sakit?" tanya Angkasa.
"Nanti malem atau enggak besok aja soalnya mama gue mau ke rumah nenek," jawab Jihan membuat Angkasa hanya mengangguk saja lalu pamit pergi.
Angkasa memasang helmnya lalu menaiki motor besarnya itu keluar dari area sekolah. Tanpa diketahui Angkasa, teman-temannya mengikuti dari belakang. Sesampainya di rumah sakit, Angkasa langsung bertemu dengan mamanya Shakira.
"Sa, Tante titip dulu ya, ini urusan penting banget. Nanti kalau dokter ada apa-apa bilang ya, Tante percaya sama kamu," ujar Eriska kepada Angkasa sambil tersenyum.
"Iya siap, nanti aku kabarin kalau ada apa-apa," jawab Angkasa ikut tersenyum dan mamanya Shakira langsung pergi sambil ponselnya menempel di telinga yang artinya ada yang menghubunginya.
Angkasa baru saja akan masuk, teman-temannya mengagetkannya membuat cowok itu terperanjat. "Kalian ngapain di sini?" tanya Angkasa sinis.
"Kita mau liat keuwu-uwuan lo sama Shakira," jawab Jiko menampilkan cengiran lebar.
"Gak jelas lo!" ujar Angkasa pada temannya itu.
"Kita gak ganggu, lo aja masuk, gue mau jagain dari luar," sahut Dirga.
Angkasa menghiraukannya teman-temannya lalu masuk ke dalam. Shakira langsung membuka matanya, ia tidak tidur hanya memejamkan matanya saja. Shakira bosan di rumah sakit.
"Lo gak pulang dulu?" tanya Shakira melihat Angkasa yang masih pakai seragam.
"Gak," jawab Angkasa singkat. Lalu ia membuka kancing bajunya satu persatu dan menampakkan dadanya sixpack.
"EH? LO MAU APA?" jerit Shakira kaget refleks menutup matanya dengan kedua tangan.
Angkasa tertawa. "Gue mau ganti baju." Cowok itu membuka tasnya lalu memakai kaos hitam polosnya dan celananya tetap tidak di ganti.
Shakira melihat Angkasa sudah memakai kaos, ia berdecak kesal. "Ih! Ada kamar mandi, kenapa gak di saja aja?"
"Males," ucap Angkasa dengan entengnya. Cowok itu lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa dan menghembuskan napasnya.
"Hm, lo kepaksa ya? Kalau gitu gak usah jagain gue, mama gak tau kenapa suruh lo," kata Shakira sambil menatap Angkasa.
"Dikit aja."