Hari senin adalah hari yang paling tidak disukai SMA Starlight. Karena di pagi hari ini upacara bendera yang cukup memakan waktu lama. Sebenarnya percuma saja, guru di depan memberi nasihat tetapi siswa-siswi yang masih ada mengobrol atau gerak-gerik. Seperti saat ini Angkasa yang baris paling belakang bersama teman-temannya.
Kadang Angkasa bersama teman-temannya mengusili yang lain. Guru sudah menegur Angkasa, tapi cowok itu tetaplah dirinya yang tidak bisa diganggu gugat. Tapi Angkasa diam-diam melirik ke barisan IPA, siapa lagi jika tidak ingin melihat Shakira.
Selesai upacara, siswa-siswi bubar menuju kelasnya. Tapi berbeda dengan Angkasa dan teman-temannya yang nongkrong ke kantin. Angkasa duduk santai di kursi dengan minuman di tangannya.
"Kita harus bikin tiktok sekolah elit check," ujar Brama tertawa.
"Lo tiktok mulu, gue bosen dengernya," kata Fabian sambil mengipas-ngipasi wajahnya dengan topi.
"Nanti kita tiktok-an ajalah, biar makin kece," ujar Brama dengan semangat.
"Makin kece pala lo! Alay yang ada!" timpal Dirga.
"Eitss, tiktok sekarang gak alay tapi udah bener-bener mendunia parah!" Brama langsung membuka ponselnya, membuka aplikasi tiktok. "Nih, liat aja."
Angkasa, Dirga, Jiko dan Fabian mendekat ke arah Brama melihat beberapa video yang memang viral. Sekarang bukan di instagram saja bisa menjadi terkenal tapi di tiktok juga. Gak tiktok gak asyik, itulah kebanyakan orang-orang berpendapat.
"Virus tiktok lo, Bram," ujar Angkasa tertawa ngakak.
"Kalian cepetan download terus follow tiktok gue! Gak mau tahu pokoknya harus!" ucap Brama memaksa.
"ANGKASA! DIRGA! FABIAN! BRAMA! JIKO!" teriak Bu Vera sambil menghampiri mereka. "Ini udah jam pelajaran, kenapa kalian di sini?" Sorot mata guru itu sudah tajam dan sadis terlihatnya.
"Bu, kalau haus harus apa?" tanya Angkasa kepada Bu Vera.
"Minumlah!" jawab Bu Vera heran menatap muridnya itu.
"Nah! Angkasa juga merasa haus, jadi minum dulu," ujar Angkasa lalu menarik senyumnya.
"Ya gak gitu juga Angkasa Arjuna!" kata Bu Vera menghela napasnya.
"Bagaskara ketinggalan, Bu." Angkasa menyahut.
"Kamu itu kenapa bisanya melawan mulu?" tanya Bu Vera yang sudah jengah.
"Bukan Angkasa kalau nyerah, Bu," sahut Jiko tertawa.
"Berani kamu ya, Jiko!" Bu Vera menatap ke arah Jiko dengan tatapan menyeramkan.
"Cepat ke kelas sekarang juga!" suruh Bu Vera. "Kalau kalian gak ke kelas, ibu akan--"
"SIAP LAKSANAKAN!" ujar Angkasa. "TAPI GAK KE KELAS YA, BU!"