Angkasa Bulan

Rahmawati
Chapter #3

Harus apa?

Jam pelajaran Bahasa Indonesia sudah berakhir. Kelas 12 IPA 1 dan kelas 12 IPS 2 sudah keluar dari perpustakaan dan menuju kelas masing-masing, sebelum melanjutkan jam pelajaran berikutnya

Di lorong sekolah, Bulan yang sedang berjalan bersama ketiga temannya, Hana, Alita, dan Rara hanya melamun. Pandangannya lurus kedepan, bahkan tak menghiraukan celotehan Alita disebelah dia. Rara yang menyadari itu pun menegur Bulan 

"Lan, kenapa sih Lu bengong terus? Dari keluar perpustakaan Lu melamun aja. Diajakin ngobrol juga gak nyahut, ada apa sih?",tanya Rara

"Gue gak apa-apa Ra",jawab Bulan

"Apa karena omongan Gema tadi ya?",tanya Hana kali ini

"Enggak kok, gue gak apa-apa. Gue gak mikirin apa-apa",ujar Bulan

"Lu gak suka kan sama Angkasa, Lan? Lu tau kan gue itu suka banget sama Angkasa dari kelas 10, jadi Lu gak mungkin kan nikung gue?",tanya Hana pada Bulan dengan nada sedikit khawatir

"Han, gue gak suka sama Angkasa. Kan gue udah bilang, gue bahkan gak terlalu kenal sama dia. Gak mungkinlah gue suka sama dia, apalagi sampe nikung Lo. Gue selalu dukung Lo sama Angkasa jadian Han",ujar Bulan

"Tau nih Hana, jangan pernah meragukan Bulan. Dia itu orangnya baik, gak mungkinlah kalo Bulan nikung Lo. Kalo itu terjadi, sama aja Bulan merusak persahabatan kita",ujar Alita

"Yaudah cepet jalannya, keburu Pak Handoko sampe kelas",ujar Rara

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kelas. Ya, walau pikiran Bulan masih entah ada dimana

****

Suasana kantin hari ini cukup ramai. Teriakan siswa yang lapar mulai menggema ke penjuru kantin. 

Percayalah, jam istirahat adalah waktu yang dinanti-nanti oleh semua siswa, karena waktu istirahat adalah waktu yang terbebas dari beban tugas dan ceramah guru.

"Tugas Bu Fifi besok apa dah? Gue lupa deh",tanya Farhan kepada ketiga temannya

"Emang ada tugas? Kok gue gak tau",seru Gema

"Ada dodol, makanya jangan maen mulu",oceh Gerald

"Apaan tugasnya?",tanya Gema dan Farhan bersamaan

"Nih, silahkan tanyakan kepada Angkasa si juara kelas",ujar Gerald sambil menyodorkan kedua tangannya kedepan Angkasa

"Yehh, gue kira Lu tau. Gue lempar gorengan juga nih",geram Farhan sambil tangannya memegang gorengan yang siap dilemparkan ke muka Gerald

"Udah udah ribut terus. Tugas Bu Fifi buat besok, Bu Fifi minta kita bawa gitar per kelompok 1. Suruh tampil didepan kelas nyanyiin lagu pilihan kita",jelas Angkasa kalem

"Lagu apaan nih yang kita bawain besok?",tanya Gema

"Pura-pura lupa aja, gue demen banget sama tuh lagu",sahut Farhan

"Pura-pura lupa siapa Lu? Pacar aja gak punya apalagi mantan",sindir Gerald

"Nyindir gue lagi Lu",ujar Farhan tak terima

"Udah udah, gak usah berantem. Gue udah nyiapin lagunya, dan lu semua harus terima gak ada penolakan",ujar Angkasa

"Lagu apa?",tanya Farhan, Gema, dan Gerald bersamaan

"Monokrom",jawab Angkasa yang sukses membuat ketiga temannya diam

****

Istirahat kali ini, Bulan tak ikut temannya ke kantin. Ia diminta oleh wali kelasnya, Bu Arini untuk memeriksa ulangan sejarah kelasnya yang dilaksanakan kemarin. Kini, ia sedang berada di lorong kelas 11, setelah kembali dari ruang guru. Ditangannya, terdapat tumpukan kertas ulangan sejarah yang sudah dinilai dan akan dibagikan ke teman-temannya. Saat, ia sedang berjalan dan mengamati kertas di tangannya, seseorang menarik tubuhnya dari belakang. Sontak, Bulan terkejut melihat siapa yang menarik tubuhnya

"Halo Bulan Aprilia",sapa orang itu, Reva

Ya, Reva Nugraha, siswi yang terkenal cantik dan famous di SMA Surya. Dan salah satu siswi yang mengidolakan Angkasa. Reva adalah teman sekelas Angkasa dan dia sangat suka dengan Angkasa

"Kenapa?",hanya kata itu yang keluar dari mulut Bulan

"Lu suka sama Angkasa?",bukan jawaban, tapi balik pertanyaan dari Reva untuk Bulan

"Enggak tuh",jawab Bulan santai

"Gak usah ngeles deh, gue tau Lu itu suka sama Angkasa, makanya tadi Gema sampe bercandain Lu sama Angkasa di perpus",ujar Reva dengan nada marah

"Va, gue gak suka sama Angkasa. Gue juga gak terlalu kenal sama dia. Tadi mungkin, Gema cuma bercanda",ujar Bulan masih dengan nada santai walau ada sedikit khawatir didalamnya

"Gak usah ngeles. Gue tau Lu boong. Awas ya Lu, kalo sampe gue tau Lu suka sama Angkasa, Lu bakal abis ditangan gue",ancam Reva

Bulan hanya meneguk ludahnya keras. Takut akan ancaman Reva menguasai dirinya

"Lu tau kan gue suka sama Angkasa? Jadi, Lu gak ada hak buat dapetin hatinya Angkasa. Camkan itu baik-baik",ujar Reva lalu meninggalkan Bulan seorang diri

Bulan menghela nafas pelan. Akhirnya ia bisa lepas dari kepungan Reva. Jujur saja, Bulan takut tadi. Ia tak pernah merasa seperti ini. Dan ini terjadi karena masalah laki-laki, padahal Bulan sendiri tidak pernah kenal dekat dengan orang itu

"Mending gue kekelas deh, entar ketemu tuh nenek lampir lagi. Hiiii",ujar Bulan pada dirinya sendiri lalu berjalan menuju kelasnya

****

Bulan sudah berada dirumahnya. Sekolah hari ini begitu melelahkan. Belum lagi, tugas yang harus dikerjakan dirumah. Kelas 12, masa dimana kita akan sibuk dengan tugas dan sampai mengesampingkan urusan pribadi, demi nilai yang diinginkan teraih

Ada satu yang tercokol dipikiran Bulan, ancaman Reva dan guyonan dari Gema di perpus tadi. Aneh, ia bahkan harus terlibat dalam hidup Angkasa, padahal ia tak pernah kenal dekat dengan Angkasa. Ya, Angkasa. Seharian ini, namanya selalu berlalu-lalang di otak Bulan

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Bulan. Sepertinya, bundanya yang mengetuk pintu

"Iya, kenapa Bunda?",tanya Bulan dari dalam kamar

"Bunda masuk ya?",sahut Lena dari luar kamar

"Masuk aja Bunda, gak dikunci",ujar Bulan

Lena pun masuk ke kamar anaknya. Menyambutnya dengan senyuman, lalu duduk dibibir ranjang, disamping Bulan

"Kenapa Bun?",tanya Bulan membuka pembicaraan

"Enggak apa-apa sih. Bunda cuma pengen ngobrol aja sama kamu",jawab Lena lembut

"Kirain ada apa, tumben Bunda pengen ngobrol. Ada apa Bun?",tanya Bulan lagi

"Kamu gak lagi suka sama seseorang gitu?",tanya Lena pada Bulan dengan senyuman menggoda

Bulan mengernyitkan keningnya. Bingung, kenapa Bundanya tanya seperti itu?

"Kok Bunda nanya gituan?",tanya Bulan balik

"Ya gak apa-apa sih, Bunda pengen tau aja. Anak bunda yang cantik ini, lagi suka sama seseorang atau gak? Kan Bunda pengen tau lelaki mana yang berhasil merebut hati anak Bunda ini",jawab Lena

"Gak Bun, Bulan lagi gak suka sama siapa siapa. Bulan lagi pengen fokus sama sekolah Bulan. Kan Bunda tau, Bulan udah janji sama Ayah untuk fokus sama pendidikan Bulan dan gak pacaran dulu",jelas Bulan

Mendengar jawaban anaknya, Lena mengelus pundak Bulan. Menatapnya dengan penuh senyum

"Sayang, kalau memang kamu sudah mulai merasakan apa itu cinta, kamu bisa bilang sama ayah, kalo kamu gak bisa melanjutkan perjanjian itu Nak. Bunda tau, remaja seperti kamu pasti lagi masanya dimabuk cinta. Bunda paham itu karena Bunda pernah muda",jelas Lena

Lihat selengkapnya