ANGKASA

Safina Tri Maharani
Chapter #3

Ingatan

Sepanjang jalan Awan terus memikirkan foto yang tadi ia lihat. Apakah itu benar teman yang dulu ia pernah kenal?. Ia ingin memastikannya, lantas bagaimana jika pria di foto itu benar benar teman kecilnya, Matahari?

"Matahari kita main yu"

"Aku gamau"

"Kenapa?"

"Aku gabisa?"

"Kenapa kamu malu berteman sama aku?"

"Kita gak usah main bareng lagi ya"

"Kamu malu berteman sama aku? Yaudah gakpapa"

Dan Awan tersadar dari lamunanya ketika Ara menyadarkannya. Awan tidak menyadari, bahwa dari tadi Ara terus memperhatikannya yang sedang melamun. .

"Eh Awan lu kenapa ngelamun?" tanya Ara dengan bingung.

"Eh gapapa ko" jawab Awan dengan ragu.

"Oh iya rumah lu dimana? Sebentar lagi gua mau belok nih" ucap Ara.

"Rumah aku masih ke atas lagi, bisa ko lewat sana juga."

"Bahasanya jangan pake aku-kamu gabiasa" tegas Ara.

"Eh iya."

"Nah udah sampe rumah gua, pulang dulu ya. Oh iya gimana kalau nanti sore kita ke Bukit atas?" ajak Ara.

"Oiya boleh juga, nanti ketemuan di pertigaan aja ya?"

"Oke, nanti gua hubungi lagi. sampai nanti."

Setelah itu Awan berjalan menuju rumahnya dengan pikiran yang masih berkecamuk di otaknya. Ia hanya ingin memastikan siapa yang ada di foto itu, sepanjang jalan ia terus memikirkannya sampai akhirnya ia sampai dirumah.

Awan membuka sepatunya, mengganti pakaiannya, dan langsung menuju ke kamar. Dengan perut kosong yang belum makan siang.

Awan langsung menidurkan tubuhnya di kasur, sebari mendengarkan musik kesukaannya. Mengingat sesuatu, dan akhirnya ia menjatuhkan air mata di pipinya. Langit pun bergemuruh dan Rintikkan hujan mulai jatuh dan membasahi permukaan tanah.

"Terimakasih"

🌓 🌓

Langit orange berwarna kemerahan yang di sebut langit aurora pun mulai menghiasi langit. Aurora, warna waktu langit ingin tetap terang padahal seharusnya ia gelap.

Sore hari, Awan segera memenuhi janjinya dan segera menuju pertigaan untuk menemui Ara dan pergi ke Bukit.

Dari kejauhan, Awan melihat Ara yang sedang menunggu di persimpangan pertigaan.

"Ngaret lo" tegur Ara.

"Iya maaf" ucap Awan.

"Eh lo tau Cassi?" tanya Ara.

"Oh iya tau gua dari kecil udah temenan sama dia, cuman karna gua pindah ke Serang itu daru kecil jadi jarang kontek sama Cassi" jelas Awan.

Lihat selengkapnya