"Bapa' yakin menikahkan Nesya adalah jalan satu-satunya Pa?"
"Bun, waktunya semakin dekat. Ngga ada satu manusia pun yang bisa melawan ketetapan yang sudah ditentukan."
"Bunda ngga melawan Pa'..." Hening menyapa gundah hati seorang Ibu. Salah rasa meskipun seuntai, pertahanan untuk menjaga lisan demi mengucap kata yang berarti do'a. Untuk Sang Putri tercinta. Satu-satunya putri yang sejak dalam kandungan telah dituliskan garis hidupnya.
"Nesya gadis yang sabar. Kekuatannya adalah kesabaran."
"Katakan Pa' bagaimana caranya untuk redha, sementara menjalani sesuatu yang menyakitkan, tidak ada seorang pun Ibu yang ingin meninggalkan putrinya dalam kesusahan."
"Bapa' selalu bertanya-tanya, bisakah memperpanjang waktunya sebentar saja Ya Allah, bisakah salah satu dari kita menemaninya menjalani semua itu?"
Bunda mengucap pelan suatu kalimat, "Sesungguhnya yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al Qalam (pena). Dan Dia memerintahkan untuk menulis tiap-tiap sesuatu yang ada."