Nesya adalah seorang pendiam. Tidak pandai berbicara, terutama kepada orang yang asing baginya. Jika beruntung, lawan bicaranya akan mendapat sepatah dua patah kata darinya. Ia lebih banyak menerima tanpa bertanya. Ia lebih banyak menulis pada jurnalnya.
Sebuah jurnal berwarna hijau. Catatan semua hal yang berjubel di kepala Nesya. Ia membolak-balik lembaran demi lembaran. Beberapa point' dituliskan disana, membuat rangkaian hal-hal yang penting baginya juga sekumpulan lukisan-lukisan kecil hasil karyanya.
Nesya meraba salah satu lembaran jurnalnya. Membacanya perlahan dan meresapi isi tulisan tangannya:
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki, dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya). Dan Maha Mengetahui.
Tulisan dibagian bawahnya dengan warna tinta yang berbeda, dibaca dan ditanamkan dalam kepala cantiknya: