Distraksi adalah ketika Nesya menekan tombol switch mind dan berfokus pada hal lainnya. Yang kadang membuat bibirnya kelu untuk berucap.. Hanya menyimak dan menyimak sementara waktu sampai Nesya menemukan mapping dari benang kusut di kepalanya. Entah kapan.
Meskipun kondisi demam dan seluruh badan linu, Nesya tetap harus kembali menempuh perjalanan 3 jam untuk pulang. Ditra juga tetap menyemangati dan tak lupa menyiapkan paracetamol.
Hanya saja dalam benang kusut Nesya, memberi perhatian padanya setelah menyakiti bukanlah perilaku yang diinginkan. Tap kenapa sulit sekali mengatakannya?
Kata-kata yang tadi Ditra ucapkan itu melekat bagai lintah di kepalanya. Menyedot darah dan semua tenaganya. Mungkin paracetamol bisa mengistirahatkan raganya barang sejenak.