ANHEDONIA

Nesya Endah Rahayu
Chapter #17

THE TRAUMA

Menghilangkan potongan-potongan ingatan tentang kejadian yang sangat tidak menyenangkan memang tidak mudah. Kesemuanya mungkin tidak terekam sempurna dalam memory. Yang tertinggal hanyalah rasa sakit terdalam, terkubur bersama kenangan-kenangan lainnya. Terkadang akumulasi dari itu semua berupa sistem pertahanan diri terhadap rasa sakit yang identik. Bisa saja terjadi pada suatu ketika antibodi itu muncul ke permukaan hanya dengan suatu stimulasi tertentu yang terbaca oleh pikiran. 

"Mohtar liat sendiri kan Istrimu itu pulang belanja, habis bersenang-senang dengan teman-temannya sementara anak Mamah bekerja keras. Setiap harinya."

Ditra menyimak dengan tenang.

"Baru juga berapa minggu menikah sudah ketahuan belangnya."

"Mah..." Ditra tidak suka dengan perkataan Ibunya. Hanya saja yang Ditra paham, syurga berada di bawah telapak kaki Ibu. 

"Sudah Mamah bilang, kebiasaan dari suku keluarga mereka itu pemboros yang seperti itu. Mereka bisa mengganti suami ketika keinginan belanja tidak dituruti."

"Astaghfirulloh Mamah kenapa begitu? Tidak semua orang sama Mah. Nanti Mohtar bilang sama Nesya. Mamah tentunya tidak lupa 'kan kalau Nesya punya uang sendiri? Sekalipun Nesya tidak pernah meminta uang untuk belanja bersama temannya itu Mah."

Namun Mamahnya tidak menanggapi kalimat itu dengan seksama. Ditra menghela nafas pelan. 

Lihat selengkapnya