ANIER

MONSEUR
Chapter #3

Iraiki Lookheim

Planet Lookheim. Sebuah planet yang terletak jauh di luar angkasa sana. Jaraknya dari planet Bumi menghabiskan waktu jutaan tahun cahaya. Planet itu berada di galaksi Andromeda, yang terletak paling dekat dengan galaksi Bima Sakti. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yang berbentuk spiral yang bersamaan dengan srtuktur cincinnya.

Planet Lookheim adalah salah satu dari sekian banyak planet di galaksi Andromeda. Sama halnya dengan planet Bumi, planet Lookheim adalah satu-satunya planet yang berpenghuni di galaksi itu. Bentuknya hampir mirip dengan planet Jupiter di galaksi Bima Sakti. Namun bedanya, planet ini adalah planet yang padat tidak seperti planet Jupiter yang hanya berisi gas. Planet ini cukup besar dibanding dengan planet-planet lain, bahkan bisa jadi diperkirakan lebih besar dari planet Jupiter itu sendiri. Planet ini dalam waktu tertentu dapat dilihat melalui teleskop, dan jika berhasil tertangkap oleh teleskop, planet itu terlihat seakan terbungkus oleh raksasa merah.

Planet ini telah memiliki peradaban yang cukup maju seperti planet Bumi. Bahkan kehidupan mereka hampir sama dengan kehidupan di Bumi. Seperti bekerja, berolahraga, berkomunikasi, menikah dan aktivitas lain yang lazimnya dilakukan di planet Bumi. Namun, yang membedakan mereka dengan manusia adalah mereka memiliki berbagai macam bentuk yang berbeda, dan bisa dibilang, bentuk mereka lebih mirip dengan serial kartun anak-anak bertajuk monster daripada lebih mirip seperti manusia. Tidak hanya itu, seluruh makhluk atau Alien di sana masing-masing memiliki kekuatan yang spesial, misalnya kekuatan elemental seperti Api, Air, Petir dan sebagainya. Dan mereka pun memiliki pengetahuan yang tidak kalah dengan penduduk Bumi.

Iraiki, adalah salah satu dari sekian banyak makhluk yang menduduki planet Lookheim. Dia memiliki wujud seperti seekor Banteng dengan perawakan seperti manusia, tegak dan kekar. Kulitnya berwarna abu-abu seperti sebuah besi. Iraiki adalah atlet petarung dari daerahnya. Sama seperti di Bumi, planet ini juga memiliki ajang gulat mereka sendiri, di sana mereka bebas melakukan apapun dengan kekuatan mereka untuk memenangkan pertandingan. Iraiki adalah petarung yang cukup ditakuti disana. Dengan modal kekuatan spesialnya yaitu dapat meningkatkan kekuatan pukulannya sampai berkali-kali lipat serta dapat membuat tubuhnya lebih kuat dibandingkan baja. Dengan tubuh sekuat itu, sulit bagi lawan untuk menembus pertahanannya.

Pada salah satu pertarungannya, Iraiki membuat lawannya tumbang hanya dengan satu kali pukulan. Sejak itulah, namanya mulai terkenal ke seluruh penjuru Lookheim sebagai petarung yang berbahaya.

“Kau yakin ingin melawannya Iraiki? Lihat Ayam itu! gerakannya sangat cepat, dan cakarannya pun dapat merobek baja.” Albert, alien bermata satu dengan empat tangan itu menyikut lengan Iraiki. Dia menyeringai kecil.

“Jangan bilang kau meragukanku?” Iraiki masih fokus pada pertarungan di depannya. Itu adalah pertandingan kedua, setelah si Ayam mengalahkan lawan pertamanya, kini dia sedang merobek-robek petarung kedua di hadapannya, makhluk setengah baja.

“Aku bukannya meragukanmu, kawan. Aku hanya mengukur kekuatan lawan. Lihat dia! bahkan bisa merobek-robek makhluk setengah baja itu, kau tahu persis bahwa baja dari makhluk itu lebih kuat dari kulitmu itu kan?”

Iraiki akhirnya menoleh, menatap wajah menyebalkan temannya itu.

“Maksudku kau bisa saja membatalkan pertarungan, jika kau mau. Aku bisa saja membantumu mencari alasan agar kau menghindari pertarungan ini.” Albert menunjuk salah satu sudut kerumunan, tempat beberapa makhluk yang bertindak sebagai inspektur pertandingan hari ini. “Atau kau bisa mengarang ceritamu sendiri, tiba-tiba kelingking kakimu tersandung ....”

“Aku akan tetap bertarung melawannya,” Iraiki menyergah Albert, memotong kalimatnya, “simpan omong kosongmu!”

Albert tertawa ringan, mengambil minuman dingin di hadapannya.

Salah satu inspektur pertandingan mengambil pengeras suara. Dia berbentuk seperti Beruang berbulu hijau, lengkap dengan kaca mata hitam dan sebuah topi di kepalanya. Dengan bahasa yang fasih, dia berseru tentang pertarungan yang baru saja selesai.

“Luar biasa. Tadi adalah pertarungan yang sangat luar biasa. Alien-alien sekalian. Simpan teriakan kalian. Pertarungan puncak akan segera tiba. Kami sudah menyiapkan seorang juara bertahan yang namanya membumbung tinggi di dunia pergulatan.” Wajah inspektur antusias, juga para penonton di ruangan. “Ia dikenal sebagai Alien terkuat di muka Lookheim ini, dia adalah sang Banteng buas. Pukulannya dapat meruntuhkan apapun yang ada di hadapannya. Dan pukulannya bahkan dapat menggetarkan seisi planet ini ....”

“Majas yang dia gunakan terlalu berlebihan.” Albert berbisik kepada Iraiki, terkekeh.

Petarung yang berbentuk seperti Ayam masih berdiri, melemaskan bahunya, juga kuku-kuku tajamnya. Tatapan matanya tajam, gestur wajahnya tenang. Sama sekali tidak terpengaruhi situasi sekitar. Beberapa Alien berseru menyemangati, nemepuk-nepuk bahu. Detik-detik pertarungan semakin dekat. Suasana semakin panas.

“Iraiki! Iraiki!”

Nama sang juara bertahan diteriakkan beramai-ramai.

“Para Alien sekalian, mari kita saksikan pada malam yang spesial ini. Sang juara bertahan, Iraiki sang penghancur!”

Tepat pukul sembilan malam, saat keramaian arena bertarung mencapai puncaknya, giliran Iraiki yang akan turun menghajar lawan di hadapannya. Iraiki berjalan dengan tenang menuju arena. Inspektur pertandingan berseru-seru dengan pengeras suara, memanaskan situasi, menyebut-nyebut rekor Iraiki selama terjun di dunia pergulatan. Otomatis penonton lebih antusias. Satu dua mendekat, menepuk bahu Iraiki, memberikan semangat.

Tidak ada sarung tinju, tidak ada pelindung kepala. Pertarungan ini hanya mengandalkan kekuatan yang dimiliki masing-masing.

Penonton bertepuk tangan saat Iraiki memasuki arena pertandingan. Badannya yang tinggi serta kokoh terlihat sangat memukau di tengah arena pertarungan. Membuat siapapun terpana dengan penampilannya.

Sang Ayam menatapnya tajam. Memeriksa dari ujung ke ujung. Tertawa kecil.

Lihat selengkapnya