Anila tidak hirau.
"Ayo Ayar! Kita pergi aja dari sini, tidak usah bantu, tidak usah panggil, tidak usah bicara, pada orang yang bukan lagi siapa-siapa."
Anila menggeret tangan Ayar dan pergi dari kamar kakaknya.
Anala memang seperti itu, sering berkata tanpa berpikir lebih dahulu. Perkataannya kerap kali melukai hati orang yang mendengarkan, tetapi itu menurutnya hal biasa. Karena itu hanya sebuah perkataan 'doang'.
Seringkali, setelah Anala menyadari bahwa dirinya lumayan salah. Iya, lumayan. Anala tidak pernah menyadari bahwa dirinya benar-benar salah. Mungkin dia hanya memulai untuk bicara, tetapi tidak untuk meminta maaf.
Entah apa yang terjadi atas perbedaan sikap mereka bertiga, kadang-kadang mereka sangat akrab. Terkadang ya seperti itu, bertengkar tanpa hirau satu sama lain, wajah dan kepribadian mereka bertiga sangat berbeda. Mereka saudara, tetapi Anila merasa aneh. Hatinya selalu merasakan kesedihan yang luar biasa ketika adiknya menangis. Hanya adiknya, tidak kakaknya, padahal ketiganya sama-sama tidak tahu siapa Ayah mereka.
Sebenarnya awal masalahnya hanya karena tadi Ayar disuruh-suruh oleh kakaknya Anala, hasil suruhannya bagi Anala adalah salah.
Kemudian, saat Ayar sedang bermain air hujan di belakang rumah, Anala merekam video kepada Ayar yang hanya memakai baju seadanya. Mengancam, akan mengunggah video itu ke sosial media, jika Ayar tidak mau disuruh dengan benar lagi.
Sebenarnya, Anala juga tidak akan serius melakukan itu, tetapi karena Ayar masih belum terlalu mengerti. Jadi, Ayar berpikir kakaknya akan benar-benar melakukannya. Lantas ia mengadukannya pada Anila secara tidak jelas. Maka, terciptalah kesalahpahaman.
"Dengarkan kakak Ayar, kamu tidak boleh lengah terhadap siapapun, tidak peduli siapapun. Mau itu kakakmu, pamanmu, iparmu, ibu atau bahkan kak Anila sekalipun."
"Jadikan dirimu itu berharga, JANGAN PERNAH Kau SERAHKAN HARGA DIRIMU PADA ORANG LAIN."
Ayar mengamati lamat muka kakaknya yang menjelaskan, isak tangisnya mereda.
"Berprinsiplah bahwa harga diri itu di atas segalanya. Hakikat seseorang hidup itu adalah menjaga harga dirinya, jikalau seseorang telah kehilangannya, maka sama halnya, hilang pula rasa sayang Tuhan terhadap dirinya. Kamu mengerti?"
Ayar mengangguk, mengusap tangis.
"Harga diri sama berharganya dengan Agama. Ayar punya Agama kan? Yang harus Ayar jaga?"
"Apa tuhan gak bakalan Sayang sama Ayar kalau Ayar ga sengaja hancurin harga diri Ayar?" tanya Ayar polos.
"Jangan sampe. DAN JANGAN PERNAH AYAR! Tuhan memiliki sifat pengasih yang diberikannya tanpa pilih-pilih ke setiap hamba. Namun, sifat penyayang Tuhan hanya diberikan kepada hamba yang mau patuh dan dekat dengannya."
"Maksudnya kak? Ayar belum ngerti," tanya Ayar lirih, ragu-ragu.
"Dengar, semisal kaya kemarin, waktu Ayar belajar kelompok di rumah. Nah, itukan kak Anila mengajari Ayar dan teman-teman ayar untuk belajar Matematika, waktu itu... mau temen Ayar itu nakal atau enggak, baik atau engga, Kak Anila akan tetap mengajari ilmunya ke kalian semua."
"Tapi, temen-temen Ayar tahu ga...? Ayar tahu ga? Kak Anila sayangnya sama siapa? Bisa jadi di antara semua yang kakak kasih ilmu, Kak Anila hanya menyayangi Ayar saja, engga buat teman-teman Ayar," kata Anila dengan sangat cepat, seperti semuanya sudah tersusun di luar kepala.
Ayar mengangguk mengangkat dagunya yang masih cemberut.
"Mengerti? Nah begitu ibaratnya. Jadi, jagalah harga diri. Jaga harga diri kita, agar Tuhan tidak hanya memberikan kasihnya, tetapi juga rasa sayangnya kepada kita."
"Ingat ini ya, Ayar! INGAT!"
Ayar memeluk kakaknya erat, Anila membalas memeluknya, mengusap kepalanya pelan.
"Kita itu saudara, jadi jangan pernah anggap kamu sendiri," hatur Anila lirih.
Hujan hari itu menjadi saksi romantis dan harmonisnya hubungan Adik-kakak, antara Ayar dan Anila. Beberapa kali petir ikut menyambar, seperti merasa cemburu di angkasa.
* * 彡* *
Dewi angin mencium aroma manusia, dia menjelajahi seluruh kota dengan muka tak menampakkan senyum sedikit pun.
Ia masuk dan mengobrak-abrik semua toko, kekuatan perasa-nya membuatnya berhasil menemukan sebuah baju.