Arya dan Bayu bukanlah orang biasa. Keduanya adalah mantan anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror, unit elit yang menangani ancaman terorisme paling berbahaya di Indonesia. Mereka telah melewati berbagai misi bersama, dari membebaskan sandera dari teroris hingga menyusup ke sarang-sarang kelompok militan di pelosok negeri.
Setelah pensiun dari militer, mereka memilih untuk tidak terikat oleh birokrasi dan mendirikan sebuah firma detektif swasta, "Dua Elang," yang menangani kasus-kasus khusus yang bahkan kepolisian enggan sentuh. Kasus-kasus yang melibatkan korporasi besar dengan rahasia kelam, atau individu-individu berkuasa yang kebal hukum.
Persahabatan mereka terjalin selama belasan tahun, dari masa pelatihan militer yang keras di Kopassus, melewati berbagai penugasan berbahaya di daerah-daerah konflik seperti Aceh, Poso, dan Papua, hingga akhirnya mendirikan firma detektif swasta mereka.