"terdengar suara langkah kaki seseorang. Sepertinya ada yang datang?" Gin segera mencari tempat untuk bersembunyi, sudah semalaman Gin dan Yama berada di dalam pabrik tua itu.
Suara langkah kaki itu semakin mendekat dan mulai terdengar sedang membukakan gembok yang mengunci pintu besar itu.
Gin mencoba bersembunyi di bawah meja besar yang ada di situ. Pintu mulai terbuka dan masuklah salah satu orang petugas dengan berpakaian seragam serba putih dan menggunakan sarung tangan karet. Dia membawa kotak yang berisi berbagai macam jenis ular beracun yang masih hidup.
Tiba -tiba saja ponsel petugas tersebut berbunyi. lalu dia segera menjawabnya, "Hallo, pak saya sudah berada di laboratorium pabrik. Saya sudah menyiapkan beberapa racun ular untuk kita pakai." jawab pria tersebut kepada lawan bicaranya.
Lalu Pria itu mengambil beberapa jamur yang terlihat sangat sempurna. Segera petugas itu menyuntikkan racun-racun ular yang ada pada spuit yang sudah di siapkan.
Tidak seberapa lama datang lagi seseorang dari mereka, "Bos mengatakan kita harus mencampur jamur-jamur itu dengan jamur yang tidak beracun." kata petugas pabrik yang baru tiba itu. dan rekannya hanya mengaangguk dan segera melakukan apa yang di perintahkan.
Setelah kedua petugas itu keluar, Gin segera mengambil spuit yang baru saja di suntikkan ke jamur tersebut. Saat Gin ingin menyentuhnya tiba-tiba Yama melarangnya, "Gin jangan! Kau tidak boleh sembarangan menyenntuh benda-benda di sini tanpa sarung tangan." teriak Yama yang mengehentikan Gin.
"Mengapa? Apakah itu akan melukai ku?" tanya Gin yang masih merasa bingung.
"Semua benda di pabrik ini sudah terkontaminasi dengan racun. Coba kau baca tulisan yang tertera pada dinding itu." tunjuk Yama kepada Gin.