Ankle Breaker: Batam Hail Basketball

Oleh: Dhimas Ardhio

Blurb

Siapa yang mengira, kemegahan Batam yang selama ini terbangun adalah hasil kerja dua tangan yang seharusnya saling melawan, namun saling berjabat tangan demi suatu tujuan. Ada konspirasi antara pemerintah kota dengan Demiro The Forbidden Most Wanted yang mengendalikan sentralisasi berjalannya distribusi gawai black market, narkotika, senjata ilegal dan human trafic supaya tidak lagi berjalan bebas.
Segala upaya dan metode pendekatan penyelidikan tidak membuat Demiro masuk dalam jangkauan kepolisian. Arex pimpinan divisi khusus pemburu Forbidden Most Wanted, melibatkan Alter, Agung dan Arias untuk menjalankan operasi dengan metode pendekatan berbeda.
Menyadari habis rencana melacak Demiro dari sisi profesi, Arex mencoba pendekatan lain dari sisi kecintaan dan kebanggaan the Forbidden Most Wanted sebagai pebasket jalanan tangguh. Dengan sisa kemungkinan terakhir, Arex menggunakan potensi skil basket Alter, Arias dan Agung sebagai pendekatan khusus.
Di belakang Arex yang berpikir telah berhasil menyelesaikan tugas kepolisiannya, justru Arias melakukan tindakan di luar rencana awal. Arias tahu yang sebenarnya, unit komando Arex adalah mantan anak buah Demiro yang berkhianat. Semua asset bisnis, anak buah, relasi dan akses koneksi telah Arex ambil alih dari yang pernah Demiro miliki. Namun tidak lama sampai pasukan kepolisian yang di bawah komando Jendral Mursar Hagean sampai menangkap Arex setelah sebagian banyak orang-orangnya.
Namun Alter datang pada waktu yang tidak tepat, mendesak supaya Arex dibiarkan bebas demi keselamatan nyawa Trea yang disandera diam-diam di atap hotel Akemi dengan kondisi terkunci alat bersistem countdown explosion, yang juga bisa diledakkan manual lewat perangkat secara langsung. Arex dibiarkan pergi. Namun penyelamatan Trea perlu upaya hampir mustahil dilakukan, karena Arex mempermainkan pihak unit komando Mursar dan siapa saja yang ingin terlibat.
Diketahui, kuncinya ada di dalam "satu" di antara "dua juta" bola basket yang di jatuhkan lewat kabin empat awak pesawat Dreamlifter dari seputaran langit Batam Center, untuk menghujani pusat kota -sehingga membuat bencana berupa kekacauan lalu lintas, kecelakaan, ledakan, kebakaran, banyak korban luka dan sebagian meninggal- pada hari yang dinamai Batam Hail Basketball.
Alter, Ribka dan unit komando Mursar bertaruh melawan sisa waktu yang mungkin akan lebih dulu meledakkan diri Trea di antara hancurnya pusat kota ATAU upaya mereka akan lebih dulu sempat menghentikan kedip detik countdown tersisa. Kemungkinan seperti apa yang akan Alter dan Ribka lakukan untuk menyelamatkan Trea, atau justru kemustahilan besar telah menentukan hasil akhirnya sejak awal?

Lihat selengkapnya