Anna : Liontin Karma

Jeanaira Prinxc
Chapter #3

Kutinggalkan Agamaku Demi Kamu #3

"Jangan gila deh Ann!!" Semprot Maaya, suaranya dipenuhi dengan ketegangan.

Nampak kekecewaan dan putus asa di mata Maaya hingga suara Maaya terdengar gemetar.

"Jangan cuma gara-gara bucin sama cowo, kamu belok dari Tuhan."

"Kamu mau dicoret dari KK?"


"Lho salahnya dimana?" tanya Anna, mencoba menahan getaran dalam suaranya.

"Tuhan kita maupun Tuhan Mas Rio sama aja kan? Sama-sama Tuhan yang harus disembah?"


"Gak ada ya! Tuhan kalian berdua itu beda!" Tegas Maaya dengan keyakinan yang kuat.

"Kamu yakin Tuhan umat muslim itu nyata?" Kali ini ekspresi Maaya menunjukan keraguan.


"Maksudnya?" Anna menatap Maaya dengan pandangan tajam, mencoba mencerna kata-kata temannya tersebut.


"Setiap agama menegaskan Tuhan cuma ada satu, jika kamu percaya sama Tuhan, kamu harusnya mikir dong Tuhan Rio itu gak nyata."


"Nyelempeng kamu, makin ngawur," balas Anna mencoba menahan emosi yang memuncak.

"Aku gak suka sama cara pemikiran kamu, Maay."


"I-iya Maaf Ann, abis aku kaget banget."


"Emangnya kamu yakin orangtua kamu bakal setuju sama keputusan kamu?" Tanya Maaya meminta jawaban Anna.


"Aku emang gak yakin mereka setuju. Makanya aku tadi minta kamu buat rahasiain masalah ini," terang Anna dipenuhi rasa cemas yang mendalam.

***

Sementara itu, Rio masih duduk terpaku di cafe bersama ponselnya


"Clarissa Morrezart...." Rio mencoba mencari tahu siapa selebgram tersebut. Tapi sial, ada banyak pemilik nama akun tersebut dengan followers cukup banyak yang membuat Rio bingung, yang mana selebgram yang akan pemotretan dengannya nanti.


Tiba-tiba panggilan masuk dari Anna muncul di layar ponsel Rio.


Anna : "Mas, aku pengen bicara sama kamu. kamu dimana?"


Rio : "Kenapa Ann? Ada masalah?"

Rio : "Kamu sharelok, biar aku yang ke sana."

***

Rio tiba di lokasi dengan langkah cepat, pandangan cemas terpancar dari matanya saat dia melihat Anna.


"Kamu kenapa Ann?" tanya Rio dengan suara penuh kekhawatiran.


"Mas...." Anna perlahan menggenggam tangan Rio.

"Kamu mau kan bantu aku lebih mengenal agama kamu?" Pinta Anna, mengungkapkan keraguannya dengan hati terbuka.

"Aku pengen tahu jawaban apa yang nanti aku terima," tambah Anna, tatapannya tetap bertemu dengan Rio tanpa goyah.

"Kalau memang nantinya kita gak berjodoh karena tembok ini, aku gapapa."


Rio pun menatap Anna dengan penuh kelembutan, Rio menggenggam kuat tangan Anna mengelusnya lembut.

"Kamu yakin?"

"Aku sayang banget sama kamu, aku pengen nikah sama kamu."

Suara Rio mengalun penuh dengan kehangatan

"Kalau emang gak bisa, aku juga udah ikhlas." Tambahnya, menyiratkan kedewasaan dan keteguhan hatinya.


"... sekarang kita berjuang sama-sama yaa." 


Anna tersenyum penuh harapan dan memeluk Rio dengan erat. Dalam pelukan itu, ia merasakan kehangatan dan cinta yang tak tergantikan. Ia berharap dan berdoa agar keputusan yang diambilnya dapat diterima oleh Tuhan, tanpa ada rintangan sulit apapun di depan mereka. Dengan Rio di sisinya, ia merasa mampu menghadapi segala hal.

***

Di tengah jam makan siangnya, Anna duduk dengan konsentrasi yang mendalam, matanya terpaku pada setiap gerakan sholat yang dipelajari melalui ponselnya. Sejak kemarin, Anna telah memulai perjalanan spiritualnya dengan mempelajari agama Islam melalui video di YouTube. Dari kejauhan, Maaya dan temannya, Diaz, terus memperhatikan setiap gerak-gerik Anna dengan tatapan waspada.


"Lu lihat, kayaknya si Anna beneran mau pindah agama deh," celetuk Maaya dengan nada cemas


"Ya emang kenapa?" Tanggap Diaz dengan sikap berbanding terbalik dengan Maaya.


"Emang kenapa lu bilang?" Sewot Maaya memukul ringan bahu Diaz.

"Sebagai teman, kita harus sadarin si Anna sebelum kelewat jauh," lanjutnya,

Lihat selengkapnya