Anna : Liontin Karma

Jeanaira Prinxc
Chapter #5

Keputusan dan Ketegangan #5

Beberapa hari berlalu, Rio pun mencoba untuk memberanikan dirinya melamar Anna di hadapan orang tuanya.

Namun, Tatapan tajam dari Papa Anna membuat Anna dan Rio terlihat gugup dalam menjawabnya.


"Jadi apa yang mau kamu bicarakan sama Papa?" Tanya Papa Anna.


"Sebenarnya, yang ingin berbicara dengan Papa adalah Mas Rio," terang Anna, suaranya sedikit gemetar.


"Ada apa Rio?" Tanya Papa Anna memandang tajam Rio.


"....ngg"

"... Saya ingin meminta restu dari Om dan Tante."


"Maksud kamu?" Tanya Mama Anna.


"Sejujurnya, saya sudah lama memiliki niat untuk melamar Anna," ungkap Rio dengan suara yang terdengar ragu.


"Saya tidak suka ketika seseorang menganggap pernikahan sebagai lelucon," ucap Papa Anna dengan nada serius. Ekspresinya jelas menunjukan kekecewaan yang tertahan.


"Pa, Mas Rio sungguh-serius ingin melamar Anna," kata Anna mencoba membantu Rio.


Papa Anna menghela nafas yang terdengar sangat berat, ditambah raut wajahnya yang berubah masam.

"Kalian tahu kan perbedaan di antara kalian apa?" 

"Bukan hanya keyakinan, tapi kasta kalian berbeda!!" Tegas Papa Anna bernada kuat.


"Papa kok bicara seperti itu?" Balas Anna tidak bisa menerimanya.


"Kamu jangan bikin malu, Anna, kamu lihat kakakmu yang menikah dengan seorang dokter hebat diluar negeri sana. Kamu harus bisa mencontoh kakakmu."

"Kamu lebih pantas bersanding dengan Dokter Avan. Kalian sudah Papa jodohkan-"


"Pak!! Yang Anna cinta Mas Rio bukan Dokter Avan!!" Tegas Anna menekankan pilihannya.


"Apa yang bisa kamu banggakan dari Rio?"

"Dokter Avan seorang Dokter yang hebat, karirnya sudah cerah, dia sosok penasehat yang baik. Dia bisa lebih membahagiakan kamu."


"Mas Rio juga punya usaha, Anna yakin karir Mas Rio bisa jauh lebih hebat dari Dokter Avan."


"Usaha apa? Usaha dia belum jelas arahnya kemana-"


"Papa kok ngomong gitu sih?!! Papa hargai Mas Rio dong!!"


"Pa udah Pa, kita bisa bicarain baik-baik," ucap Mama Anna dengan suara yang lembut, mencoba menenangkan situasi.


"Kamu." Tunjuk Papa Anna kepada Rio

"Kamu yang sudah mempengaruhi Anna untuk-"


"Mempengaruhi apa sih Pa?!! Mas Rio gak mempengaruhi Anna apapun." Nada bicara Anna semakin keras penuh emosi yang tertahan.


"Papa kenapa sih gak pernah mau menerima Mas Rio?"

"Dia sosok pria yang Anna cinta!!"


"Rio dan keluarganya beda kasta dengan kita!!" Tegas Papa Anna.


"Kalian sudahi hubungan kalian. Kamu Anna, kamu minta maaf kepada Tuhan. Sejak awal hubungan kalian sudah salah dimata Tuhan."


"Ngga!! Anna gak mau!!"


"Anna udah anna." Rio sejak awal tidak bisa menyembunyikan rasa tidak nyaman karena mendengar hinaan dari Papa Anna, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Wajah Rio nampak memerah menyembunyikan kekecewaan dan kekesalan itu.


Lihat selengkapnya