“Duke, sebaiknya kamu antar aku ke tempat tahanan. Di sana ada beberapa tahanan yang akan aku interogasi.”
Anne memejamkan mata, dia tak sanggup lagi untuk berdiri karena penyakit kutukan.
“Kamu sakit. Mengapa kamu harus membuat dirimu jadi terbebani.” Duke kemudian mengecek kening Anne, tangan duke kemudian mengeluarkan elemen es. “Ini kamu pakai untuk menurunkan panasmu. Karena tidak ada cara lain,” lanjut Duke. Kemudian Anne mencium kening Duke, wajah pria itu memerah.
“Kamu ini, selalu saja tidak mau aku sakit. Aku kuat dan sehat. Jadi jangan cemas dan ikuti saja perintahku,” ucap Anne. Dia masih berada dekat Duke, Anne melihat Duke yang memegangnya. “Aku akan memberi pelajaran ke bangsawan itu. Karena tega meracuni ku.”
Peperangan membantu dunia manusia melawan beberapa musuh membuat Anne dan Eve begitu tertekan, sekarang wanita yang berada di dekat Duke sedang meneteskan air mata. Duke langsung mengeluarkan sihir, warna biru dan abu-abu keluar dari tubuh. Dia kemudian memfokuskan satu titik, kemudian tangannya mengeluarkan sebuah portal.
Apakah aku harus merelakan diri untuk membuat rakyat ku hidup makmur? Pikir Anne, duke melihat Anne dan menggendongnya. Anne kemudian terkejut, Duke langsung membawa ke bawah tanah.
“Anne, apakah kamu ingin menjadi sebuah ritual untuk dunia sihir ini?” tanya Duke. Pria itu menurunkan Anne, kemudian Anne terdiam sesaat dan tidak menjawab perkataan kekasihnya.
“Kamu membaca pikiranku? Tidak aku sangka, kekasihku bisa membaca pikirkan aku,” ucap Anne.
“Apakah kamu ingin semua sedih atas kepergianmu? Apakah kamu tidak merasa bersalah dengan ayahmu?” tanya Duke dengan suara keras. Anne menahan sakit karena keadaan jantung yang lemah. Kemudian dia menggunakan sihir, Duke menyusul mengikuti sihir dan energi yang terdapat di tubuh Anne.
“Nona, mengapa tidak datang dengan pengawal atau tuan besar,” ucap kesatria. Mereka membantu putri Anne yang sedang lemas karena penyakit kutukan.
“Bagaimana bangsawan yang menyelundupkan bahan-bahan terlarang? Apakah dia mau mengaku?” Anne melihat wajah kesatria, mereka menggeleng karena tidak bisa membuat bangsawan bersuara. “Antar kan saya ke tempat dia. Saya akan membuat dia menangis,” lanjut Anne dengan suara tegas. Sebagai putri penyihir, Anne tidak akan tinggal diam dengan perilaku bangsawan.
Berarti aku telah lengah dan termakan jebakan bangsawan. Saat itu aku tugaskan mata-mata untuk menyusup ke Marques Roselv. Pikiran putri sihir yang sedang bersama kesatria masih fokus untuk membuat bangsawan takluk. Dengan memakai baju bangsawan, apa mereka yang bersalah mau mengaku? Tanya Anne dalam hati.