Anne of Ingleside

Mizan Publishing
Chapter #2

KENANGAN MASA SILAM

"Betapa putihnya cahaya bulan malam ini!" seru Anne Blythe kepada dirinya sendiri, saat dia melakukan perjalanan melintasi taman rumah keluarga Wright menuju pintu depan rumah Diana Wright, dengan kuncup-kuncup bunga sakura kecil yang berguguran diembus angin beraroma laut."Betapa putihnya cahaya bulan malam ini!" seru Anne Blythe kepada dirinya sendiri, saat dia melakukan perjalanan melintasi taman rumah keluarga Wright menuju pintu depan rumah Diana Wright, dengan kuncup-kuncup bunga sakura kecil yang berguguran diembus angin beraroma laut.

Dia berhenti sejenak untuk memandang bukit-bukit dan hutan-hutan di sekelilingnya, yang pernah dia cintai pada masa lalu, dan masih dia cintai hingga saat ini. Avonlea tersayang! Glen St. Mary adalah rumahnya sekarang dan telah bertahun-tahun menjadi rumahnya, tetapi Avonlea memiliki sesuatu yang tidak pernah dimiliki oleh Glen St. Mary. Hantu-hantu kenangan selalu menjumpai Anne setiap saat dia menoleh lapangan-lapangan rumput yang dulu dia jelajahi menyambutnya gema-gema kehidupan lampau yang manis terus bergaung di sekelilingnya setiap tempat yang dia pandang memiliki kenangan. Ada banyak taman yang menghantuinya di sana-sini, yang dipenuhi mawar-mawar mekar masa lalu. Anne selalu sangat senang bisa pulang ke Avonlea, meskipun alasan kedatangannya menyedihkan, seperti saat ini. Anne dan Gilbert pulang untuk menghadiri pemakaman ayah Gilbert dan Anne tinggal selama seminggu. Marilla dan Mrs. Lynde tidak rela untuk melepaskannya terlalu cepat.

Kamar loteng tuanya selalu dirawat untuknya, dan saat masuk ke sana pada malam kedatangannya, Anne menemukan bahwa Mrs. Lynde telah meletakkan sebuah buket bunga musim semi yang besar untuknya, sebuah buket yang, ketika Anne membenamkan wajah ke sana, sepertinya memiliki seluruh aroma tahun-tahun yang terlupakan. Anne yang-dulu sedang menunggunya di sana. Kebahagiaan lama yang dalam dan menyenangkan menguasai hatinya. Kamar di loteng itu sedang merengkuh Anne ke dalam lengannya, memeluknya, menyelubunginya. Dia menatap penuh kasih sayang ke ranjang tuanya yang dilapisi seprai motif daun apel rajutan Mrs. Lynde dan bantal-bantal tak bernoda berhiaskan renda-renda rumit buatan Mrs. Lynde, menatap permadani dari jalinan kain di lantai, menatap cermin yang telah memantulkan wajah si gadis kecil yatim piatu, polos, yang menangis hingga tertidur di sana pada malam pertamanya di sini. Anne seakan lupa bahwa dia adalah seorang ibu lima anak ceria, dengan Susan Baker yang lagi-lagi merajut kaus kaki bayi misterius di Ingleside. Dia menjadi Anne dari Green Gables sekali lagi.

Mrs. Lynde menemukannya sedang menatap cermin menerawang saat dia memasuki kamar itu, membawakan handuk-handuk bersih.

"Sungguh menyenangkan kau ada di rumah lagi, Anne, begitulah. Sudah sembilan tahun berlalu sejak kau pergi, tapi Marilla dan aku sepertinya tidak pernah bisa tidak kehilanganmu. Sekarang di sini tidak terlalu sepi sejak Davy menikah--Millie adalah gadis yang benar-benar menyenangkan--begitu manis!--Meskipun dia selalu ingin tahu seperti tupai tentang segala sesuatu. Tapi, aku selalu berkata dan akan selalu berkata jika tidak ada orang yang seperti dirimu."

"Ah, tapi cermin ini tak dapat ditipu, Mrs. Lynde. Ia memantulkan bayanganku dengan jujur, "Kau tidak semuda dulu" kata Anne dengan nada menggoda.

"Kau tetap memiliki warna kulit sebagus dulu," kata Mrs. Lynde dengan nada menghibur. "Tentu saja, sejak dulu kulitmu memang pucat dan halus."

"Dan, daguku juga tak menggelambir," ujar Anne ceria. "Dan kamar lamaku ini mengingatku, Mrs. Lynde. Aku senang" aku pasti terluka jika kembali dan menemukan kamar ini melupakanku. Dan sungguh mengagumkan bisa melihat bulan terbit di atas Hutan Berhantu lagi.

"Bulan itu seperti sekeping emas raksasa di langit, bukan?" tanya Mrs. Lynde, merasa bahwa dia sedang mengalami suatu khayalan liar nan puitis, dan bersyukur karena Marilla tidak ada di sana dan mendengarnya.

"Lihat pucuk-pucuk cemara tajam yang mencuat ke arahnya" dan pohon-pohon birch di Hollow masih mengulurkan lengan mereka ke arah langit perak. Mereka adalah pohon-pohon besar sekarang" mereka masih bayi saat aku datang kemari" itu yang membuatku merasa sedikit tua."

"Pepohonan memang mirip anak-anak," ujar Mrs. Lynde. "Rasanya mengerikan melihat cara mereka tumbuh dewasa dalam waktu singkat, saat kita membelakangi mereka. Lihat Fred Wright" dia baru tiga belas tahun tapi nyaris setinggi ayahnya. Ada pai ayam panas untuk makan malam dan aku membuat sedikit biskuit lemon untukmu. Kau tidak perlu khawatir untuk tidur di ranjang itu. Aku mengangin-anginkan seprainya hari ini Marilla tidak tahu aku melakukannya, dan mengangin-anginkannya lagi dan Millie tidak tahu kami berdua melakukannya, dan mengangin-anginkannya untuk ketiga kalinya. Kuharap Mary Maria Blythe akan keluar juga besok, dia selalu sangat menikmati pemakaman.

"Bibi Mary Maria”Gilbert selalu menyebutnya begitu meskipun dia hanya sepupu ayahnya, selalu memanggilku 'Annie', 'Anne bergidik. Dan pertama kali dia melihatku setelah aku menikah, dia berkata, 'Sungguh aneh melihat Gilbert memilihmu. Dia bisa saja mendapatkan banyak gadis yang menyenangkan.' Mungkin karena itulah aku tak pernah menyukainya dan aku tahu Gilbert pun demikian, meskipun dia terlalu menyanjung kehormatan keluarganya untuk mengakui itu.

"Apakah Gilbert akan tinggal lama?"

"Tidak. Dia harus kembali besok malam. Dia meninggalkan seorang pasien dengan kondisi yang sangat kritis."

"Oh, baiklah, kupikir tidak banyak hal yang bisa menahannya lama di Avonlea sekarang, sejak ibunya meninggal tahun lalu. Mr. Blythe tua tidak pernah pulih dari kesedihannya setelah kematian istrinya dan sepertinya tidak memiliki apa pun yang tersisa untuk menemaninya hidup. Keluarga Blythe selalu seperti itu, selalu mencurahkan kasih sayang mereka terlalu dalam kepada hal-hal duniawi. Sangat menyedihkan memikirkan tidak ada di antara mereka yang tersisa di Avonlea. Mereka adalah keluarga tua yang menyenangkan. Tapi sebaliknya masih banyak anggota keluarga Sloane. Keluarga Sloane tetap keluarga Sloane, Anne, dan akan seperti itu untuk selamanya, bagaikan dunia tanpa akhir. Amin.

"Biarkan saja keluarga Sloane bertambah banyak sesuka mereka, tapi aku akan keluar setelah makan malam untuk berjalan-jalan di sekeliling kebun buah tua di bawah sinar bulan. Kupikir, akhirnya aku akan pergi tidur”meskipun aku selalu berpikir bahwa tidur pada malam-malam yang diterangi sinar bulan itu menyia-nyiakan waktu, tapi aku akan bangun lebih awal untuk melihat cahaya pagi pertama yang pucat muncul di Hutan Berhantu. Langit akan berubah warna seperti warna koral dan burung-burung robin akan membusungkan dada,mungkin seekor burung gereja kelabu akan hinggap di birai jendela dan masih ada bunga-bunga pansy keemasan dan ungu untuk dilihat.

"Tapi kelinci-kelinci telah memakan semua bunga lily bulan Juni di petaknya," kata Mrs. Lynde sedih, sambil berjalan menuruni tangga, diam-diam merasa lega karena tidak perlu lagi berbicara tentang bulan. Anne selalu sedikit aneh dalam hal itu. Dan sepertinya, tidak terlalu ada gunanya untuk berharap bahwa dia akan melupakannya.

***

Diana datang menyusuri jalan untuk menemui Anne. Bahkan di bawah sinar bulan kita bisa melihat rambutnya masih hitam, pipinya masih merona, dan matanya masih cemerlang. Namun, sinar bulan tidak bisa menyembunyikan bahwa dia jauh lebih montok daripada tahun-tahun sebelumnya dan Diana tidak pernah termasuk dalam kategori langsing yang umum di masyarakat Avonlea. Tak usah khawatir, Sayang aku tidak datang untuk tinggal.

"Memangnya aku akan keberatan, Anne," tukas Diana. "Kau tahu, aku lebih memilih untuk menghabiskan malam bersamamu daripada pergi ke resepsi. Aku merasa belum setengahnya puas menemuimu dan kau akan kembali lusa. Tapi, ini pernikahan adik lelaki Fred, kau tahu, kami memang harus pergi."

"Tentu saja kalian harus pergi. Aku hanya mampir sebentar, kok. Aku berjalan-jalan ke tempat lama, Di melewati Buih-Buih Dryad menyusuri Hutan Berhantu" melewati taman tuamu yang rimbun dan mengunjungi Willowmere. Aku bahkan berhenti untuk mengamati pohon-pohon dedalu yang terbalik di permukaan air, seperti yang biasa kita lakukan dulu. Mereka tumbuh begitu pesat.

"Semuanya begitu," ujar Diana sambil mendesah. "Lihat saja Fred kecil! Kami semua berubah" kecuali dirimu. Kau tidak pernah berubah, Anne. "Bagaimana kau bisa tetap begitu langsing? Perhatikan aku!"

"Sedikit keibuan, tentu saja," Anne tertawa. "Tapi kau telah lolos dari ancaman usia setengah baya sejauh ini, Di. Dan tentang aku yang tak berubah" yah, Mrs. H.

B. Donnell setuju denganmu. Dia berkata kepadaku di pemakaman bahwa aku tak terlihat sehari pun lebih tua. Tapi, Mrs. Harmon Andrews tidak. Dia berkata, "Astaga, Anne, betapa kau menua!" Semua tergantung mata sang pengamat atau nuraninya. Satu-satunya saat aku merasa sedikit menua adalah ketika melihat gambar-gambar di majalah. Para tokoh utama di sana mulai tampak terlalu muda bagiku. Tapi, tak usah pedulikan itu, Di kita akan menjadi gadis-gadis lagi besok. Itulah yang akan kusampaikan kepadamu. Kita akan menghabiskan sepanjang siang sampai malam untuk mengunjungi seluruh tempat kenangan lama kita semuanya. Kita akan berjalan di lapangan-lapangan rumput dan melewati hutan-hutan pakis tua itu. Kita akan melihat semua hal lama dan akrab yang kita cintai, dan bukit-bukit tempat kita akan menemukan masa muda kita kembali. Tidak ada yang tampak mustahil dalam musim semi, kau tahu. Kita akan berhenti merasa seperti orangtua dan bertanggung jawab, dan menjadi remaja ceria" Mrs. Lynde benar-benar berpikir bahwa aku masih bersifat begitu. Tapi, benar-benar tidak menyenangkan harus bersikap masuk akal sepanjang waktu, Diana.

"Astaga, betapa pernyataan itu sesuai denganmu! Dan aku juga akan senang sekali. Tapi "

"Tidak akan ada tapi. Aku tahu kau berpikir, "Siapa yang akan menyiapkan makan malam para lelaki?"

"Tidak sepenuhnya begitu. Anne Cordelia bisa menyiapkan makan malam para lelaki sebaik diriku, meskipun baru sebelas tahun," kata Diana bangga. "Lagi pula, dia akan melakukannya. Aku tadinya akan menghadiri Pertemuan Perempuan Penggalang Dana. Tapi, aku tak akan datang. Aku akan pergi bersamamu. Sepertinya itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Kau tahu, Anne, begitu banyak malam-malam ketika aku duduk dan hanya berpura-pura bahwa kita menjadi gadis kecil kembali. Aku akan membawa bekal makan siang untuk kita"

Lihat selengkapnya