"Dimana aku?"
Sebuah pertanyaan yang hanya bisa bergumam di bibir Tsukishima, ia bahkan sampai meloncat dari ranjangnya saat menyadari dirinya berada ditempat yang sangat asing.
Entah bagaimana caranya, ia langsung berada ditempat yang asing saat terbangun dari tidurnya padahal semalam Tsukishima ingat betul kalau dirinya berbaring kelelahan di ranjang kamar sesuai bermain game dengan abangnya, Tsukishima Akiteru.
Dengan wajah datarnya yang sebenarnya panik, Tsukishima mengamati sekeliling Ruangan yang terdiri dari dua ranjang dan salah satu ranjangnya telah kosong dan rapi seperti sudah tidak ditinggali lagi selama beberapa bulan. Dan atas meja belajar, terdapat beberapa kardus yang belum diangkut dari sana.
"Benar-benar kamar yang asing, " gumam Tsukishima yang masih terlalu bingung, sampai matanya tertuju pada sebuah bingkai foto yang terjatuh kedalam ranjang sampah yang ada didekat pintu.
Tanpa pikir panjang, Tsukishima langsung mengambil bingkai Foto itu yang seketika merubah raut wajah tenangnya menjadi bertambah bingung.
Bayangkan saja, foto tersebut memperlihatkan dirinya yang sedang berfoto dengan ketiga senior yang terasa tidak asing baginya. Anehnya lagi, mereka bertiga menggunakan seragam SMP yang sama dengan Tsukishima .
"Apa-apaan ini!" ketus Tsukishima yang merasa geli sendiri.
"Apa Foto ini hasil editan para Senpai itu? Kurang kerjaan banget mereka, " keluh Tsukishima yang mulai berpikiran kalau ini pasti ulah kejahilan para Senpai, bila mengingat besok adalah hari ulang tahunnya.
Bahkan sejak semalam saja, Tsukishima dan Abangnya sudah berencana untuk pergi ke Tokyo dan membeli semua barang yang diinginkan Tsukishima.
Tsukishima langsung membuka pintu dan beranjak dari kamar itu sambil membawa foto tersebut.
Rencananya, ia mau mengeluh tentang semua tindakan bodoh ini yang sudah sangat mengesalkan.
"Pasti semua anggota Voli Karasuno, dan beberapa orang yang dikenalnya di Pelatihan musim panas waktu itu ikut mengerjainya sekarang."
Walaupun ia sendiri tidak tahu tentang keberadaannya saat ini, tetapi yang jelas Tsukishima akan mengeluarkan semua kemarahannya pada mereka yang telah berbuat berlebihan seperti ini.
Tsukishima tahu kalau dirinya memang sangat mengesalkan, tetapi ia bukanlah orang jahat yang harus dikerjai secara berlebihan seperti ini. Apalagi, hari ini harusnya kesempatan Tsukishima untuk memperbaiki hubungan dengan Akiteru.
"Berani-beraninya mereka merusak kesempatanku dengan Akiteru-san, " keluh Tsukishima lagi, sebelum akhirnya ia menyadari kalau sejak tadi ia berjalan melewati barisan kamar yang tampak asing.
Dan begitu ia berhasil keluar gedung itu, barulah ia sadar kalau dirinya terbangun disebuah asrama sekolah asing yang di atas bangunannya bertuliskan "Asrama SMA Andera Tokyo khusus laki-laki".
"Ah, Tokyo?" Tsukishima langsung tercengang, bagaimana bisa ia terlempar jauh ke Tokyo dalam waktu semalam tanpa menyadari apapun.
"Aku harus segera pulang. Benar-benar keterlaluan," ucapnya datar yang tidak tahu lagi mau berkata apa-apa, selain meninggalkan tempat ini sekarang juga.
Dengan berusaha tetap tenang, Tsukishima berjalan menjauh dari sana walau ia bisa membayangkan wajah bahagia semua anggota Karasuno yang sedang mentertawakannya saat ini.