ANOTHER WORLD

Safinatun naja
Chapter #2

AKU YANG LAIN

"Kei!" teriak Akaashi dari kejauhan, tidak perduli kalau saat itu masih jam pembelajaran. Tanpa basa-basi ia langsung berlari kearah adiknya.


Belum sempat Tsukishima berkata apa-apa, Akaashi yang memiliki kepribadian terkesan kalem itu langsung memeluk Tsukishima. Tangannya mulai gemetaran hebat, ia tidak bisa memungkiri kalau sebenarnya ia sangatlah merindukan Tsukishima.


Dan saking meluapnya rasa rindu ini, Akashi tidak perduli lagi apakah sosok yang sedang dipeluknya ini nyata dan bagaimana bisa Tsukishima Kei yang harusnya sudah meninggal bisa kembali ada di sini.


"Aku pikir kau terlalu berlebihan, Sensei!" tukas Tsukishima, ia berusaha melepaskan pelukan Akaashi darinya, bahkan dari nama keluarga mereka saja sudah berbeda jadi bagaimana mungkin mereka bersaudara.


Entah siapa yang telah menyusun skenario memalukan ini, namun yang jelas ini adalah prank terburuk dari yang bisa dibayangkannya.


Apalagi berpura-pura mengaku sebagai Abangnya.Jelas saja hal itu sangat tidak bisa diterima karena menurut Tsukishima, hanya Akiteru-san saja yang menjadi abang terbaik di mata Cowok berkacamata itu.


Tsukishima yang kebetulan saja memiliki tubuh tinggi, pastilah sangat gampang melepaskan diri dari Akaashi yang memiliki tubuh kecil darinya.


"Mari kita berhenti sekarang, Senpai!" ucap Tsukishima, lalu ia menatap Yamaguchi yang ada dibelakang Akaashi.


"Yamaguchi! Kau harus membelaku." Tsukishima memperbaiki posisi kacamatanya, tetapi raut wajahnya sudah cukup tertekan saat ini.


"Aku tak mengerti apa yang sedang kau bicarakan, Kei." Yamaguchi berjalan mundur beberapa langkah, kali ini Yamaguchi tidak ada niat membantunya seperti dulu.


Sementara itu Akaashi masih tidak memalingkan pandangannya dari Tsukishima, sampai Tsukishima membalas tatapannya dengan kesal.


"Berhenti melihatku kayak gitu, Akaashi Senpai!" keluhnya.


Akaashi cuman tersenyum saja, ia mulai menyadari kalau seseorang yang ada dihadapannya itu memiliki kepribadian yang berbeda dari Tsukishima yang dikenalnya dulu.


"Ah, ternyata kau memang bukan Kei." Akashi menghela napas lega, ia tidak perlu berpikir keras bagaimana caranya Tsukishima bisa hidup kembali. Mungkin saat ini satu-satunya pilihan yang bisa dibayangkannya adalah seseorang yang hanya mirip dengan fisik adiknya saja .


Dengan wajah tenang, Akaashi menepuk pelan bahu Tsukishima dan membalikkan badannya.


"Aku rasa dia bukan Kei-nya kita , Yamaguchi. Jadi hentikan harapanmu dan kembalilah berbaris, sebelum nantinya kau ketahuan Sensei." Akaashi berjalan melewati Yamaguchi denagn langkah yang telah tenang.


"Apa benar kata Keiji Senpai, Kei?" tanya Yamaguchi, ia memang tidak suka memanggil orang terdekatnya Dengan nama keluarga karena itu terlalu formal di matanya.


"Aku pikir -" Tsukishima menghentikan ucapannya, ia bisa melihat ada air mata yang menetes di wajah Yamaguchi sampai membuatnya terpaku.


"Kalau gitu aku kembali berbasis dulu, sampai kau mau menjawab pertanyaanku." Yamaguchi kembali berdiri di barisannya, ia tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewanya saat ini.


Tsukishima yang sebenarnya tidak mengerti apapun sejak tadi, mulai merasa semua ini sangat tidak masuk akal. Kalau memang ini bercanda, mengapa juga drama ini sangat lama berakhir dan mengapa juga Ia harus tertekan dengan wajah kekecewaan dari Akaashi Senpai dan Yamaguchi.


Dengan berat hati, ia memasuki barisan dan berdiri disebelah Yamaguchi. Beberapa teman-temannya tidak masalah sih, bahkan rata-rata mereka tidak perduli sama sekali kalau barisannya dicuri oleh Tsukishima yang terkenal menyebalkan namun orang yang paling pintar seangkatan.


"Jadi, apa yang memangnya terjadi dengan Tsukishima kalian?" tanya Tsukishima, ia sedikit curiga dan pikirannya mulai mengambang di luar jalur logika. Dan untung memastikan semua ini, ia harus berusaha menyelidikinya sendiri untuk sementara waktu dan memainkan semua peran ini.


Tsukishima sendiri juga merasa ini bukanlah lagi Prank yang dilakukan teman-temannya, ia malah merasa telah berada di dunia seseorang yang kehidupannya telah lama pergi.


"Dia adalah orang yang menyebalkan," sahut anak-anak lainnya yang tidak sengaja menyimak pertanyaan Tsukishima.


"Aku tidak bertanya padamu, Diamlah!" ketua Tsukishima, lalu ia menatap Yamaguchi untuk menunggu jawaban darinya.


"Dia adalah adik yang baik dan manja bagi Keiji Senpai, dan juga teman yang baik Dimataku dan

Miyuki Kazuya." Tsukishima mengerutkan dahinya .


"Siapa itu Miyuki Kazuya? Dan bagaimana juga aku jadi adiknya Akaashi Senpai? Nama keluarga kami juga berbeda," keluh Tsukishima dengan melemparkan dua pertanyaan sekaligus untuk Yamaguchi.

Lihat selengkapnya