Anne tidak hanya mengagumi bagian luar rumah itu saja tapi juga interior dalamnya. Begitu mereka membuka pintu ada lorong panjang yang sudah menyambut, pada setiap sisi lorong itu digantung beberapa lukisan saling silang kanan dan kiri. Kemudian wangi mawar tercium lagi karena pada kedua sisi pintu masuk dari arah dalam terdapat rangkaian bunga mawar yang rangkai sangat rapih.
Lorong yang ada dihadapan Anne cukup panjang, gelap dan Anne tidak bisa melihat apapun pada bagian ujung lorong itu. “Ada apa disana?” tanya Anne.
Tidak ada jawaban, Anne melihat setiap wajah yang mungkin saja dapat memberikannya jawaban bahkan termasuk Solom.
“Ini rumahmu, kak. Hanya kau yang tahu” celetuk Teagan pasrah.
“Kau juga tidak tahu?” tanya Anne pada Teagan.
Teagan menggelengkan kepalanya. “Sejak aku dipengasingan, kau pindah ke rumah milik Lady Persephone ini dan kau menghabiskan sebagian besar waktumu disini.” Kata Teagan sedikit melebih-lebihkan.
“Lady Persephone? Jadi ini bukan rumahku?” tanya Anne lagi.
Teagen mendesah nafas berat terlihat mulai kesal.
“Hei, lebih baik kita bicara sambil duduk” kata Kelan pada Anne, karena ia menyadari situasi kalau Anne terus terlihat linglung seperti ini Teagan yang dikenal juga dengan tempramennya yang buruk pasti akan uring-uringan seperti sebelumnya lagi.
Raghnall memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan di ruang tamu besar yang ada dibagian kanan pintu masuk rumah, bersebrangan dengan ruangan tamu yang hanya terdiri dari satu meja bulat dan dua buah kursi yang terbuat dari kayu mahoni yang berhadap kearah jendela yang sejajar dengan pintu masuk. Sementara ruangan yang ditempati Anne dan yang lainnya sekarang adalah sebuah ruangan tamu yang terdiri dari dua buah sofa besar dengan kayu mahoni yang menyangganya dan meja panjang dari kayu yang sama hanya saja terdapat pahatan berbentuk manusia-manusia kecil yang sedang bekerja keras.
Anne masih tercengang, “Aku masih tidak percaya ini rumahku. Maksudku jika memang sudah seratus tahun aku tidak disini kenapa disini terasa sangat bersih dan....” bisik Anne pada Kelan yang duduk disebelah kirinya.
“Raghnall bilang selalu ada petugas yang diminta membersihkan rumah ini pagi dan sore setiap hari, dia tidak ingin tempat ini kotor dan penuh debu saat kau kembali untuk berkunjung atau sejenisnya.” Ujar Kelan malas. “dan sebagai catatan dia sangat memuja keturunan langsung Hades jadi dia akan patuh apapun yang kau ataupun Lady Teagan inginkan.”
“Patuh?” gumam Anne tidak percaya kemudian memandang Raghnall yang duduk di sofa untuk satu orang dipaling ujung ruangan. Sementara Teagan duduk disebelah kanannya, Adam disebelah kirinya dan Anne duduk diantara Adam dan Kelan. Sementara Solom seperti menyadari posisinya jadi ia putuskan untuk berdiri di belakang sofa yang ada dibelakang Teagan, menjaga jarak.
“Sol kenapa kau tidak duduk?” tanya Anne tiba-tiba.
Solom menatap Anne seraya menujuk dirinya sendiri dengan alis terangkat karena terkejut. Anne mengangguk.
“Hanya yang berkepentingan saja yang boleh duduk kak” seru Teagan tegas.
“Tapi-“ kata Anne belum selesai.
“Aku bisa menunggu diluar jika itu lebih baik.” Solom memotong.
“Kau tidak akan kemana-mana Solom Calliah” seru Raghnall tegas tapi tetap tenang.
“Hei” seru Teagan kesal. “Dia hanya kurir pesan, untuk apa dia disini?!”
“Maafkan saya Lady Teagan tapi anak ini sudah mendengar lebih dari cukup mengenai Lady Anoushka dan dia adalah orang yang menyebarkan informasi kembalinya Lady Anoushka ke Dunia Bawah.” Jelas Raghnall tidak bermaksud tidak sopan karena tetap menurunkan nada bicaranya.
“Terserah” gerutu Teagan kemudian melipat tangannya.
Sebelumnya Anne tidak menyadarinya karena kulit Teagan sangat pucat bahkan lebih pucat dari Kelan atau Solom yang menurutnya juga sudah sangat pucat. Dilengan kanan Teagan Anne dapat melihat bekas luka seperti bekas sayatan dengan warna putih yang aneh, tidak mengerikan tapi membayangkan gadis secantik itu mendapatkan luka sayatan sepanjang itu rasanya Anne tidak tega.
“Kau juga tidak ingat dengan luka ini kak?” seru Teagan yang menyadari dirinya diperhatikan.
“Maaf aku tidak bermaksud-“
“Diamlah!” bantah Teagan seenaknya. “Aku tertipu dengan wujud manusiamu, bahkan dengan rambut hitam menjijikan itu” sinis Teagan.
Anne sama sekali tidak mempermasalahkan sikap Teagan karena sebagai orang yang seumur hidupnya dimusuhi banyak orang tanpa alasan yang jelas, hal ini tidak ada apa-apanya. Anne hanya merasa bukan dirinya yang dibenci Teagan tapi Anoushka yang berwujud manusialah yang dibenci oleh Teagan. Anne bertanya-tanya apakah dalam ingatan Anoushka ada ingatan kenapa Teagan sangat membenci manusia.
Pembicaraan kecil diawal berakhir dengan kekesalan Teagan yang terus menatap Anne dengan sinis. Raghnall memimpin pembicaraan mengenai keadaan di Dunia Langit yang berhasil ia dapatkan mengenai Anoushka dan tidak ada apapun yang berhasil ia dapatkan. Saluran komunikasi khusus yang hanya ada di gedung pemerintahan untuk menghubungi Dunia Langit kehilangan sinyal sejak kemarin tapi Raghnall berasumsi bahwa Dunia Langit sengaja memutus komunikasi dengan Dunia Bawah karena kemunculan Anoushka kembali di Dunia Bawah. Anak langit ketakutan ujar Raghnall sangat yakin.
Kelan tidak banyak bicara dan hanya sesekali bicara ketika ia menyarankan beberapa ide untuk menghubungi Dunia Langit tapi Raghnall tidak terlalu menyetujui ide itu dan Kelan kembali diam. Sedangkan Adam lebih banyak bicara dan menanggapi semua perkataan Raghnall dengan rasional mengenai kemungkinan-kemungkinan yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan informasi tanpa diketahui oleh Anak Langit itu sendiri. Raghnall memberikan respon yang cukup baik atas semua saran Adam. Raghnall sangat menyukai hal yang lebih menguntungan pihaknya.
Anne lebih banyak diam karena ia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang mereka semua bicarakan. Teagan hampir sama seperti Kelan, ia menanggapi pembicaraan bagian ‘apa yang sebenarnya terjadi pada Anoushka?’. Gadis yang menarik pikir Anne karena disatu sisi ia sangat membenci kakaknya yang tiba-tiba berubah jadi manusia tanpa ingatan kalau dirinya anak dewa dan disisi lain ia sangat mengkhawatirkan apa yang sebenarnya terjadi pada kakaknya.
Solom berdiri diam dengan tenang tapi mulutnya sudah mulai menguap lebar karena mengantuk dan bosan. Ia adalah tipe orang yang tidak terlalu tertarik dengan hal yang tidak menarik seperti pembicaraan yang sedang Raghnall dan yang lainnya lakukan ini. Sesekali ia tersenyum pada Anne yang sebenarnya sudah mulai pusing dan sama mengantuknya seperti Solom.
“Kau bisa tidur dikamarmu kalau kau bosan” bisik Kelan pelan, sangat pelan dan mungkin hanya Anne saja yang bisa mendengarnya.
“Aku tidak mengerti maksud perkataanmu,” gumam Anne datar.
“Tapi kau juga tidak mengerti maksud perkataan mereka” balas Kelan masih dengan suara pelan yang sama.
Anne berniat keras kepala tapi ia mengakui kalau perkataan Kelan benar. Sejurus kemudian Anne menyadari kalau Teagan menatapnya atau mendapatinya berbisik-bisik dengan Kelan.
“Kalian bilang kakakku tidak ingat kalau dirinya adalah Anoushka” ucap Teagan tiba-tiba. “Bukankah seharusnya kita menanyakan apa sebenarnya keinginan kakakku yang jadi manusia ini?” sinisnya menatap Anne lagi.
Raghnall dan Adam seperti baru menyadarinya dan bersamaan menatap Anne, tapi Solom tidak terlalu mengerti dan malah terlihat bingung seraya menatap Anne juga. Kelan masih diam dengan santai disamping Anne.
“Apa ada yang ingin anda sampaikan Lady Anoushka?” tanya Raghnall sopan. “Maaf atas kelancanganku karena membicarakan hal yang belum bisa anda ingat saat ini, tapi-“
"Aku baik-baik saja” kata Anne. “Maksudku, aku tahu pembicaraan ini penting dan kalian harus membicarakan langkah selanjutnya mengenai urusan Dunia Bawah dan Dunia Langit. Dan untuk saat ini aku akan berusaha mengikuti saja.” Anne mencoba meyakinkan tapi saat bicara ia lebih terdengar gugup.
“Tapi apa memang ini yang ingin kau lakukan?” seru Teagan.
Anne kemudian menatap Teagan bingung.
“Maksudku apa sebenarnya kau ingin menjadi bagian dari kami? Apa kau benar-benar ingin menjadi Anoushka lagi atau hanya karena Raghnall yang memintamu kesini jadi kau terpaksa berada disini?” tanya Teagan beruntun.
“Lady Teagan kurasa perkataanmu sedikit berlebih-“ Adam mencoba mencairkan suasana.
“Aku tidak bicara padamu!” sinis Teagan pada Adam tapi tetap menatap Anne.
“Kurasa itu bukan pertanyaan yang buruk” Raghnall ikut menyetujui tenang.
Anne mencoba menarik nafas untuk menenangkan diri kemudian menatap Teagan seraya tersenyum. “Terima kasih banyak karena sudah memikirkan posisiku, Teagan” ucap Anne.
Perkataan yang sangat tidak diduga oleh semua orang dalam ruangan itu kecuali Kelan.