Teagan bersedia ikut pulang dengan sukarela, itu tidak terlalu seperti sikap Teagan yang biasanya lebih suka tarik ulur sampai mendapatkan apa yang lebih menguntungkan untuknya. Kali ini Teagan berjalan berdampingan dengan Anne, saling berpegangan tangan menuju rumah mereka yang selama seratus tahun terakhir resmi jadi milik Anoushka seorang. Tapi kali ini Anne putuskan untuk mengembalikan hak milik rumah ini, kembali menjadi miliknya, adiknya dan keponakan laki-lakinya Shion Jenesis.
Perkataan Anne pada Teagan masih sangat mengejutkan Teagan dan membuatnya tidak banyak bicara. Setelah sampai ke rumah, Anne sudah meminta Diana kembali ke rumahnya untuk menjaga Teagan untuknya, mengawasi dan memenuhi semua kebutuhan Teagan. Dibawanya Teagan ke kamarnya yang ada dilantai dua dan ada disebelah kamar Anne.
Sementara Anne, Kelan, Adam dan Raghnall berada di ruang tamu yang sepertinya sudah khusus menjadi tempat mereka berdiskusi.
“Itu rencana gila, Anne!” tanpa ragu dan tidak sabar Kelan menjadi orang pertama yang memprotes Anne.
“Hei, Kelan atas dasar apa sampai kau berani marah pada Lady Anoushka?” Raghnall menyela.
“Dia pacarku. Aku punya hak untuk mengatakan hal yang baik dan tidak baik untuk dia lakukan.” Jawab Kelan tegas, menatap lurus Raghnall.
Tidak terlalu terlihat patuh seperti Kelan yang biasa, pikir Raghnall dan itu membuatnya sempat tercengang beberapa saat, kemudian menatap Adam yang sudah duduk santai di sofa, bertanya tanpa suara dengan mulutnya dan mengatakan, “Dia serius?” Raghnall masih terlihat sangat tidak percaya seraya mengerutkan alisnya.
Adam mengangguk santai kemudian tersenyum.
“Aku tahu ini rencana gila, aku tahu para tetua akan sangat tidak suka jika Shion harus tinggal disini, tapi Teagan pantas mendapatkannya, dia pantas merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu dan Ini adalah satu-satunya kesempatan yang bisa kupikirkan untuk menghentikan perang ini dan kekejaman Josias, Kel” Anne menjelaskan dan untuk pertama kalinya mencoba memanggil Kelan dengan nama panggilan yang biasanya hanya diucapkan Adam padanya.
Kelan pasrah menjatuhkan dirinya di sofa yang ada disampingnya, lalu menghela nafas berat.
"Aku tidak tahu Lady Anoushka punya selera yang bagus dalam memilih pacar” kali ini Raghnall menatap jahil Kelan yang sedang kesal. “Tapi aku juga tidak ingat Lady Anoushka adalah orang yang gegabah dalam mengambil keputusan.” Sejurus kemudian, pedang besar Pluto milik Raghnall sudah siap menebas leher Anne. Kali ini sikap patuh, sopan dan berlebihan yang Raghnall tunjukan sebelumnya sudah benar-benar tidak ada. Raghnall menatap sinis dan curiga pada Anne.
“Hei!” Kelan dan Adam bangkit bersamaan bermaksud dengan pedang besar mereka masing-masing, tapi Anne yang berada diantara keduanya mengangkat kedua tangannya, meminta kedua untuk tidak melakukan apa-apa.
“Kau berwujud dan bersikap seperti Lady Anoushka, tapi kau bukan dia. Kau seperti...kau seperti Lady Anoushka yang ditambahkan kepribadian orang lain yang bukan Lady Anoushka.” Raghnall sempat ragu saat bicara.
Anne tersenyum pada Raghnall, “Kau benar. Aku memang bukan Lady Anoushka yang dulu lagi. Sekarang aku adalah Lady Anoushka yang setengah manusia, tapi aku tetap dia. Aku memiliki ingatannnya dan merasakan keinginannya untuk menghentikan perang yang ditutupi kedamaian palsu ini.” Anne mencoba menjelaskan dengan caranya, menunjukan apa ada dirinya yang kadang masih sedikit kikuk dan itu sangat berbeda dengan Anoushka.
Raghnall mengerutkan alis masih penasaran dan mendekat, untuk menatap wajah Anne lebih jelas, begitu juga dengan pedangnya yang bergerak sedikit lebih dekat pada Anne.
Kelan dan Adam semakin waspada, bermaksud bergerak, tapi sekali lagi Anne mengangkat tanganya agar keduanya berhenti.
Anne tahu apa yang dilakukannya, ia sedang mencoba mendapatkan kepercayaan dari orang yang sangat ia perlukan saat ini. Walaupun bukan penguasa Dunia Bawah tapi Raghnall mengetahui seluk beluk Pusat Pelatihan Pluto dan seisinya, dia bahkan adalah tangan kanan Anoushka yang diberikan izin khusus oleh Anoushka untuk memberi perintah pada Pluto yang dipimpinnya, tanpa perlu melapor lebih dulu pada Anoushka. Dan Anne juga yakin dia mungkin tahu hal yang tidak diketahui, Kelan, Adam dan ingatan Anoushka.
“Kalau begitu apa yang bisa kau lakukan agar aku yakin kalau keinginanmu itu tidak akan goyah?” tanya Raghnall tegas, layakya prajurit.
“Raghnall, kurasa itu bukan pertanyaan yang pantas padanya. Dia adalah pemimpin kita, dia pasti-“
“Tapi dia masih tetap setengah manusia. Ia bisa saja berubah pikiran ditengah jalan ketika kita semua sedang berjuang. Dia bisa saja kabur dan ingin kembali menjadi manusia.” Sinis Raghnall masih mengunci pandangannya pada mata hitam Anne.
Anne menarik nafas dalam sebelum bicara, “Kau bisa membunuhku” kata Anne tanpa ragu. “Jika rencanaku untuk menjadikan Shion pemimpin Dunia Langit dan Dunia Bawah gagal, kau bisa membunuhku dengan pedangmu.” Lanjut Anne jelas.
“Anne!” seru Kelan tidak setuju.
“Dengan begitu dua pria tampan ini bisa balas dendam padaku?” tanya balik Raghnall Angkuh.
“Raghnall-“ baru saja Adam akan bicara lagi, tapi Anne memotongnya.
“Lalu apa yang kau inginkan agar kau bisa percaya padaku?” balas Anne.
“Jika rencanamu itu gagal, maka kau harus bersedia tidak menginnjakkan kakimu lagi di Dunia Bawah. Hiduplah layaknya manusia yang hanya perlu dilindungi oleh kami tanpa mengetahui keberadaan kami.” Tutur Raghnall.
Kelan hilang kesabaran, ia membuang pedangnya dan malah menarik kerah baju Raghnall, kemudian mendorong Raghnall sambil dinding paling dekat. “Jangan bicara sembarangan. Kau sendiri yang membuat kami percaya kalau dia adalah Lady Anoushka dan sekarang kau malah ingin mengasingkannya?! Aku tidak ingat aku punya pemimpin yang sangat plin plan seperti ini, Raghnall” desis Kelan.
"Aku juga tidak ingat, aku punya bawahan kurang ajar seperti ini” balas Raghnall dingin. “Kita membutuhkan Lady Anoushka yang sesungguhnya, bukan...” Raghnall sempat enggan saat menatap Anne. “....bukan makhluk setengah-setengah ini” sinisnya pasrah.
Baru saja Kelan akan melayangkan tinjunya pada Raghnall, tapi terhenti.
“Aku mengerti” kata Anne cepat. “Aku akan pergi dari sini dan kembali jadi Anne Claus”
“Anne, kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Kita bisa menemui tetua Dunia Bawah untuk meminta-“
“Tetua Dunia Bawah sangat tidak menyukai hal yang berhubungan dengan manusia. Walaupun mereka menghormati peradaban manusia, tapi para tetua menolak berhubungan langsung dengan mereka. Dan aku sangat yakin mereka tidak akan dengan mudahnya memberikan dukungan pada gadis ini.” Raghnall masih bersikap sinis.
“Kalau begitu aku tidak boleh sampai gagal, agar kau tidak bisa membuatku pergi dari sini?” tantang Anne, tidak bermaksud menyerah.
Hanya ada kesinisan dan sikap yang dingin yang ditunjukan Raghnall pada Anne saat ini. “Benar.” jawabnya kemudian.
“Aku mengerti, aku siap” kata Anne penuh keyakinan. “Tapi aku tidak bisa membiarkan hanya aku yang mendapatkan hukuman dari taruhan ini,” lanjut Anne.
Raghnall mengerutkan alis, terlihat tidak senang. “Apa maksudmu?”
Anne sangat tahu kalau Raghnall adalah orang yang cukup berbahaya jika tidak berada dipihaknya, maka dari itu Anne memikirkan hal yang tidak biasa dan asing di Dunia Bawah maupun Dunia Langit. Entah kenapa Anne sangat yakin dengan idenya ini, idenya adalah taruhan.
Dalam peradaban Dunia Bawah dan Dunia Langit, taruhan sebenarnya bukan hal yang tidak diketahui melainkan sudah lama sekali dilarang karena menurut ayah Zeus, Poseidon dan Hades hal itu sangatlah tidak pantas. Mendapatkan kebahagiaan diatas kesengsaraan orang lain. Ini adalah ingatan yang hanya dimiliki oleh Anne dan Teagan saja, ini adalah pelajaran dari leluhurnya yang tidak diturunkan lagi ke masyarakat Dunia Bawah, karena sudah ditetapkan kalau taruhan adalah hal yang dilarang.
Maka dari itu tidak aneh jika Raghnall terlihat heran saat Anne menyebutkan kata ‘taruhan’, begitu juga dengan Adam, tapi tidak dengan Kelan. Dia tetap diam, tenang dan berdiri tidak bergeming, masih memegang kerah baju Raghnall erat.
Anne benar-benar bersyukur kali ini, karena muncul ingatan yang hanya milik Anoushka sendiri. “Taruhan..” Anne mengulang. “....kau memintaku pergi jika aku tidak berhasil dengan rencanaku, dan aku tidak mau hanya aku mendapatkan sangsi hukuman dari taruhan ini. Kau juga harus berada dalam posisi yang sama denganku, agar adil.” Lanjut Anne, menerangkan.