Josias tidak menyentuh sarapannya pagi itu, sebenarnya itu sudah sarapan dan makanan kesekian yang tidak disentuh Josias sama sekali setelah kabar yang dibawa Collin mengenai Anoushka. Josias hanya duduk di kursi meja makannya, menyangga kepalanya dengan sebelah tangan kanannya dan menatap kosong. Walaupun lebih terlihat seperti sedang merasa depresi tapi itulah caranya untuk fokus. Fokus memikirkan bagaimana ia bisa menyingkirkan Anoushka dan semua ide-idenya untuk menghentikan perang ini. Perang yang sangat dinikmati Josias ini.
“Josias...” panggil suara yang sudah lama tidak didengarnya itu.
Josias segera menoleh pada sosok pemuda yang tidak lebih tinggi darinya itu. Nolan berdiri tegap dengan posisi istirahat dihadapan tuannya. Wajahnya sudah kembali bugar, begitu juga dengan tubuhnya. “Kau sudah bangun?”
“Dua hari yang lalu, tepatnya.” Nolan mengoreksi tetap sopan dengan suara yang pelan.
“Apa dikalahkan Ares telah merubah kepribadianmu?” tanya Josias santai, akhirnya tangannya bergerak dan mengambil gelas anggurnya.
Nolan menoleh heran pada Josias, “Ares?”
Josias mengangguk setelah tegukan pertamanya, masih bersikap angkuh seakan memang hanya ia yang mengetahui kalau Kelan Nefili adalah Ares Jenesis adik kandungnya yang sudah dibuang dari Dunia Langit karena mencoba menolong seorang budak manusia keluar dari Dunia Langit.
Mata Nolan membulat setelah mendengar itu. “Bagaimana mungkin orang buangan Dunia Langit bisa menjadi Anak Dunia Bawah?!” tuntut Nolan tidak sabar.
“Aku sedang tidak ingin bicara panjang lebar, tapi kau akan segera mengetahuinya.” Josias bangkit kemudian memegang pundak Nolan. “Pasti.” Lanjutnya yakin, seraya berjalan menuju jendela tempat favoritnya.
Nolan mengikuti Josias tapi tetap menjaga jarak dengan sopan. “Maaf atas kelancanganku” sesalnya.
Josias terkekeh, “Jangan terlalu banyak berpura-pura, rasanya aku jadi benar-benar melihat Ares lagi.” pinta Josias remeh. “Dia adalah orang yang sangat kuat dan memiliki harga diri tinggi, tapi dihadapanku kakaknya sendiri. Ia menundukan kepalanya dan berpura-pura kalau ia menyukai tempat ini.” lanjut Josias kali ini terdengar kesal. “Dia saudara yang menyebalkan.” Kutuk Josias menghancurkan gelas wine dengan sebelah tangan kananya, membiarkan wine merah membasahi tangannya seperti darah, sementara tangan Josias sendiri tidak terluka akibat pecahan gelas itu.
Disaat yang bersamaan Josias tiba-tiba mematung, tubuhnya menjadi kaku dan pandangannya lurus menatap langit-langit. Hal itu membuat Nolan terkejut dan segera menghampiri Josias berharap tuannya itu baik-baik saja. Ya, Josias memang baik-baik saja ia hanya sedang menerima pesan langsung dengan cara tradisional yang sudah lama tidak dilakukan karena cara itu hanya bisa dilakukan pasukan khusus milik Zeus yang sudah lama punah. Telepati adalah cara pesan itu sampai pada Josias, pesan yang mengejutkan sekaligus menjadi pemecah masalahnya. “Bawahan Zeus memang selalu bermanfaat” gumam Josias sendiri, terdengar senang.
“Josias? Kau tidak apa-apa?” tanya Nolan masih terlihat cemas.
Josias menatap Nolan dengan tatapan puas, “Tidak pernah lebih baik.” Katanya seraya tersenyum. “Bersiap-siaplah, kau akan menemaniku ke dunia manusia sekarang.” Perintah Josias sudah pergi lebih dulu meninggalkan ruangannya.
* * *
Anne tidak percaya kalau sekarang ia harus melakukan hal ini, berlatih. Ketika keberadaan Shion sudah semakin dekat. Setelah kabar mengenai keberadaan Shion sampai pada Anne, ia tidak bisa menunggu dan langsung meminta berangkat ke dunia manusia disaat yang sama. Tidak ada yang bisa membantah keinginan Anne itu, jadi diputuskan Anne, Kelan dan Solom berangkat ke dunia manusia, dua puluh menit setelah Semele mendapatkan kabar dari Vladimir, melalui foto Vladimir yang diberikan Kelan pada Semele agar Semele bisa memabaca pikiran Vladimir kapanpun dan informasi bisa datang lebih cepat.
BRUK....
Anne jatuh dengan bokong jatuh lebih dulu ke lantai setelah mendapat serangan tiba-tiba dari tongkat panjang yang dilakukan oleh Kelan. Anne benar-benar tidak percaya kalau pacarnya ini tega melihat dirinya jatuh begitu saja, atau mungkin lebih tepatnya malah membiarkannya jatuh begitu saja, karena setelah Anne jatuh Kelan masih berdiri tegap dengan berkacak pinggang sementara tangan lain masih memegang tongkatnya.
“Kau tidak akan membantuku?” gerutu Anne, saat jatuh tadi sebenarnya Anne agak sedikit melamun mengenai pembicaraannya dengan Adam sebelum mereka berangkat ke rumah Vladimir. Adam memutuskan tidak ikut karena Solom memintanya menjaga Semele yang keadaannya tidak begitu baik. Solom bilang Semele jadi kurang tidur karena terus memantau Vladimir agar informasi yang Anne butuhkan bisa ia segera dapatkan. Anne merasa sangat bersalah dengan itu, tapi juga berterima kasih, jika tidak ada Semele, akan membutuhkan waktu lebih lama agar informasi sampai dari Vladimir.
Kelan mendesah pasrah, akhirnya melangkah mendekat dan mengulurkan tangannya pada Anne, membantu pacarnya untuk berdiri. “Kau harus fokus, Anne” katanya.
“Maaf” kata Anne cepat. “Kita mulai lagi?” tanya Anne sudah siap dengan tongkat panjang miliknya.
Kelan menatap Anne beberapa detik dengan heran. “Pikiranmu tidak ada disini, latihanmu selesai.” Kata Kelan segera berbalik untuk memungut jaket hitamnya yang ia letakan dilantai sebelumnya.
Ruangan tempat Anne dan Kelan latihan saat ini adalah ruangan tempat mereka terakhir kali diserang oleh raturan Demon City. Peralatan medis dan mayat-mayat yang sebelumnya ada diruangan itu sudah tidak ada, dan dalam sekejap mata berubah menjadi ruang latihan yang lengkap dengan berbagai senjata dari jaman ke jaman yang dibutuhkan.
Vladimir memberikan penjelasan singkat mengenai fungsi ruangan ini sebenarnya, ini adalah ruangan antar dimensi yang sengaja dibuat Vladimir untuk digunakannya melakukan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di dunia manusia, Dunia Bawah dan Dunia Langit. Biasanya Vladimir tidak terlalu suka ruangannya digunakan sesuka hati oleh orang lain, tapi karena ini adalah Anne yang disayanginya jadi ia dengan senang hati membiarkannya. Ia senang Anne mengunjunginya lagi bersama pemuda penakut kesayangannya Solom, tapi Vladimir tidak terlalu suka kabar kalau sekarang Anne berpacaran dengan Kelan.