Anoushka - The Cruel World

Sandri Nur Pasha
Chapter #20

Hades

Anne masih terus berkonsentrasi mengendalikan kekuatan Persephone-nya. Ditambah lagi Josias pun tidak tinggal diam, dengan kekuatan penuh dari dalam dirinya, ia terus berusaha melepaskan diri Anne. Tapi Anne tidak mau menyerah, ia tidak bisa menutupi perasaan berdukanya melihat sosok kecil yang tidak bernyawa itu, tapi ini juga adalah saat yang tepat ketika Anne bisa menangkap Josias dengan tangannya langsung.

“Kau terlihat kebingungan Anoushka” kata Josias dengan suaranya yang lantang, tidak ada sedikit pun ketakutan dari carnya berbicara.

Anne mengabaikannya dan berusaha untuk tidak melihat langsung dimatanya, walaupun sebenarnya ingin. Tapi itu adalah keinginan Anoushka yang masih ada dalam dirinya, Anoushka yang masih memiliki perasaan cinta seorang istri pada suaminya yang jahat.

Pertahanan Anne semakin goyah, karena perlahan Josias mulai bisa menggerakan kepalanya untuk menoleh pada Anne. “Aku tidak suka kau memakai pakaian tempur serba hitam Anak Dunia Bawah itu. Aku lebih suka kau memakai gaun hitam yang memperlihatkan bentuk tubuhmu dengan baik.” Ujarnya seraya tersenyum jahil.

“Jaga perkataanmu, Josias” Kelan memperingatkan, ia sudah berdiri disamping Anne dengan wajah dingin saat menatap langsung mata kakak yang sudah ratusan tahun tidak ditemuinya itu.

“Oh~ Ares adikku. Lihat bertapa buruknya wujudmu dalam balutan serba hitam itu.” Kata Josias santai beralih pada Kelan. “Kau pasti tidak ingat betapa sempurnanya dirimu yang selalu disamakan ketampanannya dengan ketampananku saat di Dunia Langit” Josias menambahkan dengan angkuh.

“Aku tidak perlu mengingat hal seperti itu.” Sinis Kelan.

Josias menyeringai. “Habisi gadis itu, Nolan.” Perintahnya pada Nolan yang sebelumnya masih diam dalam pengawasan Solom. Bukan berarti ia takut pada Solom yang levelnya jauh dibawahnya, tapi karena belum ada perintah langsung dari Josias untuk berindak. Sebelum sampai ke dunia manusia, Josias memerintahkan Nolan untuk mematuhi semua perkataanya apapun yang terjadi, dan sekarang itulah yang sedang Nolan lakukan.

Nolan memukul perut Solom yang hanya bersenjatakan pedang kecil yang ia bawa dari tempat Vladimir. Solom terdorong beberapa meeter kemudian mendapatkan serangan tambahan yaitu tendangan berputar dari Nolan yang membuatnya tersungkur menabrak mobil Adam yang ada beberapa meter dibelakangnya.

Setelah Solom tergeletak tidak berdaya, Nolan berlari bagaikan kilat untuk menyandra Grace yang masih diam tidak bergerak karena kebingungan. Nolan menahan leher Grace dengan sebelah tangan kananya, sementara tangan yang satunya mengeluarkan pedang kecil yang sama seperti yang digunakan Josias untuk membunuh Shion. Pedang itu diarahkan Nolan keleher Grace.

“Lepaskan Josias atau gadis ini mati” Nolan memperingatkan.

Grace membeku, ketakutan. Wajahnya sangat pucat dan ia sama sekali tidak tahu harus menatap siapa, hingga akhirnya ia menatap ngeri pada Anne.

Anne masih ingat tatapannya itu. Itu adalah tatapan Grace yang ditunjukannya pada Anne ketika ia mengantarkan Anne pada Marry Eliot. Tatapan ngeri dan ketakutan, Anne tidak bisa menyalahkan Grace untuk itu karena sosoknya yang sekarang memang bukan sosok manusia normal lagi walaupun secara fisik Anne masih manusia, tapi tidak yang ada didalam dirinya.

Ancaman Nolan itu bukanlah pilihan, pikir Anne. Tanpa berpikir panjang Anne langsung membiarkan Josias bebas dari kekuatan Persephone.

“Anne!” seru Kelan terkejut. “Apa yang kau-“

“Aku mengenal Grace, dia manusia biasa. Kita tidak boleh melibatkannya.” Kata Anne cepat dan untuk beberapa alasan Anne tahu kalau melepaskan Josias dari kekuatannya tidak akan berakhir begitu saja dan membuat Josias pulang.

Seperti dugaan Anne, Josias memberi tanda pada Nolan dengan tandanya untuk menusuk Grace, tapi insting Kelan bekerja dengan baik dan bisa menghalangi serangan cepat Nolan itu. Kelan menendang Nolan agar menjauh dari Grace yang langsung jatuh ke rumput karena tidak bisa menahan rasa takutnya lagi. Ia membungkuk gemetar sambil memegang kepala dengan kedua tangannya.

"Josias” seru Anne keras pada Josias, tidak terdengar tentu saja.

Josias yang masih diam ditempatnya menoleh anggun pada Anne.

“Kau sadar kalau yang baru saja akan kau lakukan akan melanggar perjanjian dan Dunia Bawah tidak akan membiarkannya begitu saja.” Anne memperingatkan marah.

“Kau benar.” Josias menyetujui dengan cepat. “Maaf, aku hanya sedikit kesal saat melihat wajahmu yang semakin cantik dan menarik ketika kau sekarang adalah setengah manusia.” Ujar Josias remeh.

Anne sama sekali tidak peduli itu pujian atau hinaan, yang jelas Anne merasa sangat marah sekarang melihat sikap Josias yang begitu menganggap remeh nyawa manusia yang baru saja akan dibunuhnya. Ditambah lagi dia baru saja membunuh anaknya sendiri. “Kenapa? Kenapa kau membunuh anakmu sendiri?” tanya Anne akhirnya, tidak bisa lagi membiarkan pertanyaan itu mengambang dibenaknya.

“Karena aku tahu apa yang kau pikirkan.” Jawabnya singkat.

"Dia pantas mendapatkannya,” balas Anne. “Dia anakmu dan Teagan, dalam hukum itu memang terlarang tapi dia memiliki anugrah yang tidak dimiliki siapapun. Dia adalah darah baru keturunan Anak Langit dan Anak Dunia Bawah. Dia bisa menjadi pemimpin yang bijaksana jika Dunia Langit dan Dunia Bawah mendidiknya dengan benar.” Tutur Anne menggebu-gebu, masih berusaha menahan perasaan kecewa, sedih dan marahnya.

“Dan kau akan bisa menyingkirkanku dari tahta kepemimpinan Dunia Langit?” tanya Josias sinis.

Anne tidak percaya dengan yang baru saja dikatakan Josias. Itu perkataan dari makhluk paling tamak yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tanpa pernah memikirkan orang lain bahkan keluarganya sendiri. Anne merasa sangat muak dan jijik. “Kau membunuh anakmu sendiri hanya demi ketamakanmu, Josias” kata Anne tidak percaya seraya menggelengkan kepalanya.

“Dia anakku dan aku berhak menentukan masa depan seperti apa yang akan dia miliki dan aku memutuskan untuk mengakhirinya lebih cepat.” Ujarnya santai. “Daripada memikirkanku, kenapa kau tidak memikirkan dirimu yang sudah kalah taruhan?” tanya balik Josias.

“Bagaimana kau bisa tahu?” heran Anne.

“Kau tidak berpikir semua Anak Dunia Bawah setia pada tempat yang tidak memiliki masa depan tanpa adanya pemimpin bukan?”

Anne sama sekali tidak bisa memikirkan siapapun untuk dicurigainya.

“Hentikan semua omong kosongmu, Josias!” seru Kelan yang masih belum menjauh dari Grace yang ketakutan. Ia tahu Anne pasti tidak akan senang jika ia meninggalkan Grace sendirian karena Nolan yang tidak sadarkan diri bisa bangun kapan saja untuk membalas. “Semua Anak Dunia Bawah setia pada Lady Anoushka,” kata Kelan yakin dengan bangga.

“Aku tidak bisa memaksa kalian untuk percaya, kalian bisa mencarinya sendiri. Tapi aku mendapat cukup banyak bantuan dari keberadaannya, jadi akan lebih bagus jika kalian tidak pernah menemukan keberadaannya.” ujar Josias terdengar puas. “Dan kurasa urusanku disini sudah selesai, senang sekali bisa bertemu denganmu lagi Anoushka. Sampaikan salamku pada Teagan, aku ingin segera bertemu dengannya.” Cahaya putih melingkar sudah muncul dibawah kaki Josias dan tubuh Nolan yang tidak sadarkan diri.

Tanpa bisa melakukan apapun Anne akhirnya membiarkan Josias menghilang dari hadapannya begitu saja. Ini adalah kekalahannya, semua rencananya berantakan dan ia harus menyampaikan kabar duka pada Teagan yang sudah ratusan tahun menunggu kesempatan untuk bisa memeluk anaknya. Anne melangkah perlahan mendekat pada sosok kecil yang sudah dingin itu. Air mata tidak bisa Anne bendung begitu melihat wajah polos tidak bersalah itu harus menjadi korban kekejaman Josias.”Maafkan aku, Shion....Maafkan aku, Teagan...”

* * *

Vladimir tidak ingat kapan rumahnya menjadi tempat perkumpulan Anak Dunia Bawah dan sekarang ditambah manusia. Anne, tidak mungkin meninggalkan Grace begitu saja, mengingat fakta kalau di dunia manusia Grace adalah keluarga dan kakak perempuan Shion. Grace juga merupakan keturunan Shion Jenesis yang pertama tapi berdasarkan pengamatan Vladimir, tidak ada sedikitpun kekuatan atau kelebihan yang didapatkannya dari kakek buyutnya. Grace murni hanya manusia biasa.

Saat dibawa ke rumah Vladimir, Grace bersikeras tidak ingin meninggalkan kamar tempat Kelan meletakan tubuh Shion yang sudah tidak bernyawa. Itu adalah kamar yang sebelumnya Anne gunakan. Grace terus tertunduk disisi tempat tidur sambil memeluk kakinya. Ia tidak bicara apapun atau bahkan bertanya apapun, padahal Anne sudah menyiapkan diri kalau-kalau Grace akan menyerbunya dengan pertanyaan, bahkan makian.

Tapi tidak, Grace sangat tenang dalam kedukaannya setelah kehilangan adik kecilnya.

Menurut Vladimir itu bukanlah hal yang buruk karena setiap manusia perlu waktu untuk melepaskan kepergian orang yang paling dikasihinya, apalagi keluarga. Dan Anne terkenang perasaa menyesakan dan menyakitkan itu saat teringat bagaimana Glendon tewas. Jadi Anne putuskan untuk membiarkan Grace sendirian di dalam kamar itu, dengan pintu terbuka untuk berjaga-jaga.

Anne sendiri tidak bisa mengabaikan perasaan berdukanya, karena walau bagaimanapun Shion tetaplah keponakan yang tidak pernah dikenalnya. Keponakannya yang malang. Anne bersandar di sofa panjang Vladimir memandang langit-langit kosong. Anne sama sekali tidak memikirkan taruhannya dengan Raghnall, saat ini ia memikirkan bagaimana cara ia mempertanggung jawabkan perkataannya pada Teagan.

“Maaf aku tidak bisa membantu banyak,” sesal Solom yang memberikan segelas air pada Anne dengan wajah redup yang kecewa.

Anne kembali ke posisi duduk yang benar dan menerima air itu dari tangan Solom. “Kau adalah orang yang paling berjasa dalam hal ini, Solom.” Anne perlahan menarik tangan Solom untuk mendekat dan duduk disampingnya. “Tanpa bantuanmu, aku tidak akan secepat ini bisa menemukan Shion.” Anne meyakinkan seraya menatap lembut Solom.

Posisi duduk Solom langsung menghadap kerarah pintu kamar tempat Grace berada dan itu membuat hatinya semakin sakit. “Tapi Shion sudah mati. Kau akan meninggalkan Dunia Bawah dan Josias akan menghancurkan dunia dengan ketamakannya.” Ujar pasrah sekaligus ngeri dari Solom. Ia menjelaskan dengan jelas seakan dia sudah bisa melihatnya dengan jelas.

Anne segera memeluk Solom. “Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Walaupun aku harus pergi dari Dunia Bawah, aku masih akan tetap mencari cara untuk menghentikan Josias.”

“Anne, Vladimir ingin bicara...” Kelan menghampiri Anne.

Solom menarik diri dari Anne dan mendongak menatap Kelan dengan dingin. Selain semua rencana Anne yang berantakan, sekarang bertambah masalah baru yaitu Solom yang tiba-tiba saja memusuhi Kelan setelah mengetahui kalau Kelan sebenarnya adalah Anak Langit. Anoushka tidak memilik ingatan mengenai sejarah Solom dan Semele yang ternyata memiliki kakak perempuan bernama Rhea Calliah yang sudah diculik anak langit jauh sebelum perang Dunia Langit dan Dunia Bawah.

Sampai hari ini, Solom dan Semele masih berharap bisa menemukan dan mengembalikan Rhea ke Dunia Bawah. Maka dari itu Solom memilih pekerjaan sebagai Kurir Pesan di Dunia Bawah. Ia perlu informasi apapun untuk menemukan kembali kakaknya Rhea. Dan mengetahui kenyataan mengenai Kelan adalah hal yang paling menyakitkan baginya, ia merasa sudah dibohongi. Walaupun ia merasa tidak heran karena semua Anak Langit hanyalah pembohong yang egois. Termasuk Kelan.

Solom beranjak lebih dulu tanpa mengucap apa-apa, menuju dapur.

“Dia perlu waktu.” Anne mencoba membesarkan hati Kelan.

“Tidak pernah ada yang memaafkan Anak Langit, Anne.” Kata Kelan pasrah, tapi tetap terdengar tenang. “Aku akan baik-baik saja, cepatlah temui Vladimir.” Katanya mengingatkan tujuan awalnya menghampiri Anne.

Lihat selengkapnya