Suasana hangat dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang mengenai kulit Hades semakin membuatnya mengantuk setiap kali hari semakin siang. Ia tidak pernah membayangkan kalau ia akan merasakan liburan yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya di Dunia Bawah dulu. Kematian selalu menjadi satu-satunya harapan yang Hades miliki untuk terbebas dari semua tugas karena ia terlahir sebagai dewa yang harus menjaga Dunia Bawah dan dunia manusia sekaligus.
“Kau menikmatinya?” tanya Vladimir pada Hades yang sedang berjemur dengan kemeja biru muda berlengan pendek, tidak lupa dengan corak pohon kelapa dan celana pantai berwarna putihnya.
“Aku tidak akan menyalahkan Anoushka lagi karena sudah membangkitkanku jika aku bisa tinggal disini.” Jawab Hades dengan santai.
“Aku setuju. Karena menurutku Segitiga Bermuda memang tempat yang tepat untuk pensiun.”
Hades mendongak pada Vladimir, membuka kaca mata hitamnya untuk menatap heran pada Vladimir.
Vladimir balas menatap Hades dengan heran.
“Hidupmu masih panjang. Jangan merasa tua sebelum waktunya.” Ujar Hades menasihati. “Bukankah gadis berambut merah itu adalah ‘gadis’-mu atau semacamnya?” tanya Hades penasaran.
“Kurasa itu bukan urusanmu.” Balas Vladimir malas.
“Kalau begitu jangan pernah bicara soal pensiun dini lagi. Aku tidak suka melihat anak muda pemalas.” Keluh Hades terang-terangan.