Antara ADA (Aku dan Ayah)

Niktan' Nissa Mitza Gallish
Chapter #4

Adaptasi

Sekitar lima belas menit perjalanan menaiki sepeda akhirnya kamipun sampai juga di tempat tujuan kami. Disana sudah banyak orang yang sebaya denganku untuk mendaftar dirinya ke sekolah tersebut. Awalnya aku pikir, yang berminat di sekolah itu hanya sedikit, tapi dugaan ku salah, ternyata banyak juga yang ingin mendaftar di sekolah itu. Baik sekolahnya maupun pondok pesantrennya.

Zahra yang tiba-tiba menarik tangan ku, mengajakku untuk pergi ke tempat administrasi pendaftaran. Kamipun segera mengantri dan menunggu giliran untuk mendaftar. Tak lama waktu berselang tiba saatnya giliran kami untuk mendaftar. 

"Assalamualaikum pak Samsul" Zahra mengucap salam dan memberika senyumannya kepada bapak-bapak yang menangani administrasi.

"Wassalamu'alaikum, eh.... Zahra lagi Zahra lagi" seakan bapak yang dipanggil Zahra dengan nama pak Samsul itu sangat akrab dengan Zahra.

"Sini berkas-berkas mu" dengan tangan yang siap menerima berkas dari Zahra

"Iya pak, ini berkasnya" sembari memberikan stop map berwarna biru ke pak Samsul

Saatnya giliranku untuk memberikan berkas-berkas kepada bapak yang bernama pak Samsul itu. Belum sempat aku memberi salam atau perkenalan diri, 

"Kamu sudah siap sekolah disini?" Tanya pak Samsul yang sangat tiba-tiba ini.

Aku sangat gugup sampai-sampai bingung mau jawab bagaimana "A...itu..a.. iya".

"Pak Samsul, jangan galak-galak pak, dia teman baruku dari jauh. Baru pertama kali di wilayah ini" Zahra dengan beraninya bicara kepada pak Samsul.

"Iya...iya .. Nok, sini berkas mu" 

"Baik pak ini" dengan memberikan stop map ku kepada pak Samsul.

Setelah pak Samsul memeriksa berkas-berkas dan di rasa sudah lengkap, pak Samsul mengizinkan kami untuk kembali ke sesi selanjutnya sebagai calon siswa baru. Sambil menunduk kepala tanda kami berterima kasih kepada pak Samsul "Terimakasih pak, Assalamualaikum pak".

Kami baru beranjak dari tempat duduk, pak Samsul mengatakan sesuatu kepada ku "Lakukan sesuatu dengan rasa ikhlas meski sulit buat kamu" sambil tersenyum kepada ku.

"Baik pak, terimakasih pak" jawabku dengan keadaan yang sedikit bingung.

Setelah selesai pendaftaran, dari gerbang sekolah terlihat ada beberaap orang yang melambai-lambai ke arah kami, tarutama untuk Zahra. Kemudian lagi-lagi Zahra menarik tanganku sambil berlari menuju ke orang-orang yang melambaikan tangannya tadi. 

"Hai semua, gimana udah pada beres to daftarnya" tanya Zahra kepada orang-orang tadi.

"Udah to ya, beres pokoknya" salah seorang dari mereka.

"O iya ni, kenalin tetangga baruku namanya Jihan" Zahra memperkenalkanku kepada teman-temannya.

"Halo namaku Jihan" 

"Aku Lilis" orang yang tinggi dan kurus.

"Aku Dita" orang yang memiliki perawakan agak gempal.

"Aku Jaka" yang paling laki-laki sendiri diantara yang lain.

"Semoga kita bisa menjadi teman baik" kata ku sambil memberi senyuman kepada mereka.

"Oya besok sesi selanjutnya jawab soal Lo" Dita memberi tahu kami.

Lihat selengkapnya