Pagi yang cerah menyambutku dengan penuh keceriaan. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela-jendela kelasku memberikan kehangatan untukku. Sembari duduk dibangku yang sudah aku pilih, aku menikmati pagi itu dan bersemangat untuk menerima pelajaran baru. Bukan hanya pelajaran, tapi juga seorang yang akan menemaniku duduk disampingku.
Saat ini aku tidak lagi duduk bersebelahan dengan Zahra lagi. Aku dan Zahra memilih jurusan kelas yang berbeda. Aku lebih memilih untuk masuk di jurusan IPS sedangkan Zahra lebih memilih untuk dijurusan Agama Islam. Sekolah yang aku tempati ini memiliki empat jurusan yaitu IPA, IPS, Bahasa dan Agama Islam yang setiap jurusan memiliki tiga kelas. Meskipun kami memiliki pandangan yang berbeda dalam hal ini, kami tetap berteman baik dan selalu bermain bersama.
Aku yang saat itu sedang sendirian di dalam kelas sembari menikmati kesendirianku, tiba-tiba seorang perempuan masuk dan membuatku memandangi perempuan itu. Perempuan itu jalan tanpa sepatah kata pun, seakan dia tidak mengetahui bahwa aku ada di dalam kelas. Dia hanya memilih tempat duduk yang di rasa sangat cocok untuknya dan duduk sembari mengenakan headphone berwarna hitam polos yang disambungkannya dengan HP miliknya. Hanya dengan melihat saja perempuan ini sangat menikmati lagu yang dia dengarkan. Aku tidak tau lagu apa yang dia dengarkan sehingga membuat dia mengangguk-anggukan pelan kepalanya sambil memejamkan mata.
"Ada apa lihat-lihat?" kata-kata yang keluar dari perempuan itu muncul di saat aku memang sedang memandanginya dan membuatku terkejut.
"A...ak...aku" tiba-tiba aku gugup seperti sedang tertangkap basah atas kesalahanku.
Sebelum aku menyelesaikan kalimatku perempuan itu berdiri dan membawa tas miliknya. Aku yang tidak tau apa-apa seketika berhenti bicara dan hanya melihatnya berjalan kearahku. Tanpa mengatakan apapun perempuan itu duduk disebelahku dan melanjutkan untuk mendengarkan musiknya.
"Kenapa tiba-tiba kamu..."aku penasaran dengan alasannya dia duduk di sebelahku tapi,
"Bangku ini kosongkan?" tanyanya padaku disaat aku inginmengatakan sesuatu kepadanya.
"Iya sih kosong, m...tapi..." belum selesai aku berbicara, perempuan itu memotong pembicaraanku lagi.
"Namaku Firda, siapa namamu?" sambil melepaskan headphonenya dan memasang ekspresi anatara suka dan tidak suka.
"Aku Jihan, tapi tunggu dulu. Kenapa tiba-tiba kamu duduk disebelahku?" tanyaku yang masih penasaran akan hal itu.
Firda yang menatapku dengan seksama, membuatku menjadi berfikir apakah ada yang salah denganku. "Kelihatannya kamu orang baik" pernyataan yang diberikan Firda membuatku terkejut.
Aku yang hanya bisa diam setelah mendengar perkataan Firda, masih merasa aneh kepadanya. Tapi aku berharap teman yang duduk disampingku adalah orang baik dan bisa menjadi teman baik untukku.
Jam istirahat pun berbunyi, saat itu aku melihat Firda langsung pergi meninggalkan tempat duduknya dan juga diriku yang duduk disebelahnya. Aku tidak memperdulikan apa yang akan Firda lakukan dan langsung menuju kantin sekolah untuk bertemu dengan Zahra dan yang lainnya. Sesampainya disana aku memesan minuman jus jeruk dan membawa sepotong roti yang aku beli di warung. Aku melihat salah satu meja yang mana teman-temanku sudah menungguku disana.
"Jihan, kok lama banget sih keluarnya?" Zahra bertanya kepadaku sambil memegang sendok makan yang sebelumnya ia beli.
"Iya nih lamane pol..." tambah Lilis.
"Bukan aku yang kelamaan, tapi kaliannya aja yang kecepetan" jelasku pada mereka.
Kami pun tertawa bersama diatas meja kantin sekolah. Disini kami banyak mengobrol tentang banyak hal, mulai dari pelajaran sekolah, keseharian kami, dan teman-teman kami. Saat kami sedang asik mengobrol, sepintas aku melihat Firda yang sedang mengambil botol minuman yang akan ia beli. Sontak aku bertanya kepada teman-temanku.