Sultan malaka, berita tentangnya begitu mahsyur. Ia di sebut-sebut sebagai Sultan muda yang tidak punya permaisuri. Banyak gadis yang mengincar beliau namun sayang tiada satupun yang menirik hatinya. Dan sekarang ia akan di jodohkan dengan Aisyah si hati besi. Aisyah sangat mengerti ia tidak akan lepas dari yang namanya perjodohan. Namun kali ini ia harus menyaksikan sendiri tentang kebenaran berita burung tentang Sultan Malaka.
Ketika orang terlelap, Aisyah sibuk berkemas, ia berjalan menuju kamar Sultan, menyelipkan secarik surat kemudian berlalu keluar istana menuju pelabuhan. Berjalan menelusuri malam, hingga sampai di sebuah tempat yang khas dengan deru ombak. Aisyah mencari akal agar ia bisa berlayar menuju Malaka dan kebetulan ada sebuah kapal laut parkir tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia kemudian memotong tali pengikat kapal dengan belati miliknya.
Usai memotong ia meloncat ke kapal itu, memegang kemudi dan membawa kapal menjauh dari pelabuhan Perlak. Ia sudah mantap, karena ini menyangkut hidupnya, ia harus tahu tentang orang yang akan menjadi pendamping hidupnya.
***
Untuk tiba di Malaka, ia harus menempuh jarak yang cukup jauh dan tentu ia harus tahu arah.
Oleh karena itu Ia coba memahami peta yang terbentang tak jauh dari kemudi, namun semua di luar nalar miliknya.
Jujur ia mulai kebingungan, ia tidak mengira jika berpergian dengan kapal akan serumit ini. Berkali-kali ia mencoba memahami peta itu namun tetap tak mengerti.