Antara Aku, Kamu, dan Corona

Mery Nurfa Dilla
Chapter #2

Perubahan

27 Maret 2020

Seorang gadis terbangun dari tidurnya dan melihat jam yang berada di nakas. "Astagfirullah, demi apa ini? udah jam 10 pagi,” ujarnya dan langsung bangkit.

Gadis tersebut telihat sedag mencari sesuatu. "Nah ketemu," ujarnya girang ketika sudah menemukan benda tersebut yaitu handphone miliknya

Membuka aplikasi WhatsApp, itulah incarannya. ”Kok gaada apa-apa ? Gak ada notifikasi dari grup,” ujarnya kaget karena tidak menemukan sama sekali yang selalu menunggunya, siapa lagi kalau bukan grup mata kuliah yang jumlahnya bejibun, selalu meberikan notifikasi dan membuat si pembaca pesan tersebut mengeluh tiada hentinya. 

Gadis tersebut adalah Aqilla Adsila yang biasa dipanggil Qilla. Seorang mahasiswa di universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Gadjah Mada. Qilla mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Mungkin bagi sebagian orang jurusan tersebut sangat mudah, sehingga banyak yang meremehkannya ketika bertanya tentang jurusannya. Tapi, hal itu tidak menutup kemungkinan Qilla untuk menyerah, karena baginya setiap apa yang kita lalui akan mengalami kesulitan yang berbeda-beda.

Back to topic

Merasa panik duluan, Qilla tidak menyadari bahwa sekarang hari Jum'at setelah melihat hari yang tertera di layar handphonenya. “Ya Allah Qilla, keberuntungan sedang berpihak kepadamu. Ternyata sekarang hari Jum’at toh. Kenapa baru sadar?” Qilla sangat bersyukur, karena sebelumnya dia berpikir kalau akan ketinggalan dalam kuliah online hari ini. 

Karena merasa semuanya baik-baik saja, Qilla memutuskan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka terlebih dahulu. Sebenarnya dia sudah terbangun ba’da shubuh tadi pagi, karena kelelahan dengan tugas yang membuatnya begadang semalaman, akhirnya ia ketiduran.

Setelah itu, dia pergi ke luar kamar dan menuju ke lantai satu. Disana, Qilla mendapati adeknya yang sedang asyik menonton film kartun yang menjadi rutinitas sehari-hari yaitu, Sphongebob Squerpants.

“Ratu rebahan udah bangun nih?” Ucap seorang pria yang baru keluar dari dapur”

“Apasih lo kak, gue baru bangun bukannya dimanjaain, malah ngeledek. Gini amat gue punya kakak” ucap Qilla dengan nada kesalnya.

“Manjain? emang lo seumuran Farel minta dimanjain? Udah kuliah gini masih mau minta dimanjain,” tawanya pecah lalu pergi menemani Farel yang sedang asyik menonton TV. 

Keluarga yang masih lengkap adalah sebuah anugrah bagi Qilla. Dia memiliki 2 orang saudara yaitu, Danil Saputra sebagai kakak pertamanya, dan Farel Maulana sebagai anak terakhir. Qilla adalah satu-satunya anak perempuan dikeluarganya. Mama Qilla bernama Hana Pratiwi dan Papanya bernama Evan Adinanta.

Dengan perasaan yang sangat kesal, Qilla pergi menemui mamanya yang sedang memasak di dapur “Ma, sarapan untuk Qilla masih ada gak?” Qilla terlambat bangun, karena biasanya pukul 7 pagi keluarganya sudah sarapan. 

Lihat selengkapnya