Akhirnya, Aidan kembali, dan Adelia (dalam tumpukan rindu dan ketakutan) menyambutnya dengan pelukan yang erat. Mereka berbagi tentang pengalaman masing-masing, mengenang tempat yang hanya bisa digambarkan lewat karya seni.
“Lagi-lagi aku merindukan semua yang terjadi di sini. Setiap sudut, setiap kisah,” kata Aidan dengan suara lembut.