Antara Cinta Dan Mimpi

nuraisah
Chapter #1

AWAL YANG BARU

Pagi itu, langit tampak cerah dengan semburat orange yang perlahan memudar menjadi biru terang. Sheina Amoreiza Maharja, seorang siswi SMA ESA PERKASA, melangkah mantap di koridor sekolah dengan tas ransel yang tergantung di bahunya. Di tangan kanan, ia memegang sebuah buku sketsa tebal yang selalu menemani setiap langkahnya. Sheina adalah sosok yang selalu tahu apa yang diinginkannya dalam hidup: menjadi desainer terkenal, melanjutkan kuliah di universitas ternama, dan mencapai kesuksesan dengan usahanya sendiri.


Sekolah tidak pernah sulit baginya. Ia adalah salah satu siswi terbaik di kelas, dengan nilai selalu berada di peringkat atas. Guru-guru menganggapnya sebagai contoh bagi teman-temannya, dan Sheina tahu bahwa ia memiliki segalanya untuk meraih impiannya. Namun, meskipun begitu banyak yang bisa dicapai, ada satu hal yang belum pernah ia alami sebuah perasaan yang membingungkan dan tidak pernah ia duga akan datang di masa remajanya.


Itu terjadi pada hari pertama sekolah setelah liburan panjang. Saat Sheina memasuki kelas, matanya tertuju pada sosok yang duduk di pojok dekat jendela. Gavin Reviano Adyson. Siswa baru yang sudah menarik perhatian banyak orang sejak kedatangannya seminggu lalu. Gavin memiliki wajah tampan dengan tatapan yang penuh misteri, dan meskipun terlihat tenang dan tidak terlalu mencolok, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya.


"Sheina, ayo duduk!" sapa Dinda, sahabat Sheina, sambil melambaikan tangan di meja sebelah.


Sheina tersenyum, namun pikirannya tetap melayang ke arah Gavin yang sedang asyik memandang keluar jendela. Ia berusaha mengalihkan perhatian, duduk di meja yang sudah dipesan Dinda. Namun, perasaan aneh yang mulai muncul di dalam hatinya tak bisa ia sembunyikan. Seperti ada sesuatu yang menariknya untuk mendekat kepada Gavin, meskipun ia tahu bahwa hal itu bisa mengganggu semua rencananya.


Pelajaran dimulai seperti biasa, dengan guru memasuki kelas dan mulai menjelaskan materi. Namun, Sheina merasa kesulitan untuk fokus. Pikiran tentang Gavin terus mengganggu, bahkan ketika ia mencoba untuk mencatat dengan penuh perhatian. Setiap kali matanya tidak sengaja tertumbuk pada sosok Gavin yang sedang duduk di sana, ia merasa ada semacam ketegangan yang sulit dijelaskan.

Lihat selengkapnya