“Dys, ada tamu buat kamu.” Kepala mama muncul dari pintu kamarku.
“Siapa Ma?”
“Yus. Sudah lama banget ya dia nggak main ke sini. Padahal dulu waktu SD hampir tiap hari dia main ke rumah.”
“Bilangin nggak ada Ma.”
“Yah, masak mama disuruh bohong. Sudah mama bilang kamunya ada.”
“Yah, mamaaa..” aku mendengus kesal.
“Kenapa sih? Sudah sana temuin.”
Aku menggeleng kepala. Kapok. Pokoknya aku tidak mau lagi. Kalau ingat kejadian kemarin rasanya ngeri sekali. Aku hampir saja menjadi saksi tercabutnya nyawa seseorang. Satu-satuunya saksi mata di tempat kejadian perkara. Bisa-bisa nanti aku dituduh menjadi pembunuhnya.
Kemarin, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku masuk ke sebuah fitness center. Iya, akhirnya aku menerima tawaran Yus untuk mendaftar menjadi member di sebuah pusat kebugaran yang baru buka tak jauh dari kompleks kami. Ini semua karena Yus yang sangat perhitungan dan tak mau rugi. Dengan mendaftar sebagai couple dia bisa mengirit lima puluh ribu dibandingin kalau mendaftar sendiri.
Bukan apa-apa sih, aku memutuskan untuk latihan di fitness center hanya agar memiliki tubuh yang sehat saja, tapi itu bohong. Salah satu kebohongan terbesar dari orang yang latihan di gym adalah agar memiliki badan yang sehat saja dan punya bentuk badan yang bagus itu hanya bonus. Aku yakin seyakin-yakinnya, mereka yang susah payah mengangkat beban dan memeras keringat tentu saja supaya memiliki bentuk badan yang bagus. Yang cowok tentu ingin punya badan yang kekar berotot. Yang cewek sudah pasti ingin punya body yang sintal aduhai. Dan kini, aku sama seperti mereka. Aku ingin punya tubuh yang proporsional. Aku ingin langsing.
Keinginanku ini bukanlah tanpa alasan. Berkali-kali memasukkan lamaran pekerjaan dan tak pernah ada jawaban. Sekalinya ada panggilan dari stasiun tv lokal, aku harus bertemu dengan seorang Ali Nahdi, musuhku saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Dia bahkan berani bertaruh kalau aku tidak akan diterima karena bentuk badanku yang tidak proporsional seperti gentong. Dan ternyata, perkiraannya benar. Namaku tidak ada dalam daftar yang diterima di program Journalist Development. Kali ini aku benar-benar merasa dunia tidak adil untuk cewek-cewek berukuran besar.