Banyak orang yang mengatakan bahwa aku adalah seorang bangsawan yang baik. Bagi mereka, aku telah banyak menunjukkan perbuatan baik. Namun, aku, Putri Sofia van Oranje-Nassau van Amsberg, yang mereka bilang baik, nyatanya bukanlah seseorang yang baik. Aku tidak pantas menjadi pemimpin. Aku tidak pantas mendapat cinta, kasih sayang, dan perlindungan orang-orang yang ada di sekitarku karena aku hanya mencelakai mereka. Lebih buruknya adalah aku tidak bisa melindungi mereka.
Laras, anak Pak Wisnu, aku tak bisa membantu menyelamatkannya dari penyakit yang dideritanya. Meneer Karim yang telah melindungiku saat kampus diserang pasukan schutterij malah berada di balik jeruji besi karena dianggap membahayakanku dan dia malah menjadi kambing hitam atas perbuatan asusila yang Vinno lakukan kepadaku. Bu Chandra dan Pak Ilhan harus merenggut nyawa akibat menerima kasusku untuk mengabdi padaku.
Benar kata pemeran Ratu Victoria dalam film Victoria and Abdul. Semua orang yang kucintai dan ada di sekitarku terus pergi, tetapi aku harus tetap melangkah maju. Apa maknanya? Pelayanan? Jika maknanya adalah pelayanan, kenapa aku selalu gagal melindungi mereka yang selalu bersusah payah melindungi, mencintai, dan melayaniku?
Dalam unggahan di media sosialku mengenai kematian Bu Chandra dan Pak Ilhan, aku meminta maaf kepada mereka akibat gagal melindungi keduanya. Banyak rakyat yang menyemangatiku dan marah pada kepolisian yang selalu menyembunyikan kebenaran mengenai kematian yang menimpa Bu Chandra dan Pak Ilhan.
Pak Ilhan ditemukan mengambang di dalam tangki air tiga hari sejak kepergiannya ke penginapan yang menjadi lokasi terakhir keberadaan smartphone-nya. Seorang pegawai penginapan yang melaporkan temuannya pada manajer setelah mendapat laporan keluhan dari tamu mengenai air di kamar mandi yang berwarna keruh dan rasanya aneh. Para pegawai yang memeriksa tangki air menemukan tubuh Pak Ilhan mengambang kaku di dalam tangki air beserta smartphone yang berada di dasar tangki.