Antara Darah Dan Hati 2: Dream Reality Seri 1

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #45

Chapter 8 Bagian 2 De eerste slag van de tweelingen

Persidangan dimulai. Aku memanggil Sofia untuk maju ke depan ruang sidang untuk memberikan kesaksiannya. Dia disumpah lalu siap kutanyai.

“Saudari Sofia van Amsberg, saya ingin meminta kesaksian Anda mengenai ganja seberat lima gram yang berada dalam kepemilikan Anda. Apakah Anda tahu bahwa negara bagian Jawa Barat masih melarang penggunaan ganja?”

“Ya, saya tahu.”

“Kenapa Anda bisa memiliki ganja?”

“Seseorang memberikannya pada saya.”

“Siapa?”

“Vinno Deaderik de Graeff.”

“Kenapa dia memberikannya pada Anda?”

“Sebagai psikotropika untuk membuat saya sakau sehingga tidak dapat mengingat atau merasakan apa pun ketika dia dan teman-teman prianya menjamah tubuh saya.”

“Saya mohon maaf, Saudari Sofia, tapi bisa tolong Anda perjelas mengenai apa yang dimaksud dengan dia dan teman-teman prianya menjamah tubuh Anda jika tidak keberatan?”

“Keberatan, Yang Mulia!” ujar Ludwig.

“Ditolak.”

“Yang saya maksud dengan itu adalah terkadang Heer Vinno mengajak beberapa teman laki-lakinya untuk turut menikmati tubuh saya di atas ranjang, seperti digilir, melakukan three-some atau gang bang.”

“Apakah pada saat dia memperlakukan Anda seperti itu Anda pernah merasa keberatan atau terpaksa melakukannya?”

“Ya, saya merasa keberatan karena saya merasa takut. Karena itu, untuk meredam rasa takut saya, saya diminta menggunakan ganja.”

“Apakah ketika saya menunjukkan ganja ini Anda merasa tegang, gemetar, atau gelisah?”

“Gelisah.”

“Tidak ada pertanyaan lagi, Yang Mulia.”

“Apakah anggota hakim ingin mengajukan pertanyaan?”

“Tidak ada, Yang Mulia.” Aku kembali ke tempat dudukku.

“Apakah Penuntut Umum ingin mengajukan pertanyaan?”

“Tidak, Yang Mulia, tapi saya ingin memanggil Saudara Vinno untuk bersaksi.”

Lihat selengkapnya