Sial sial sial! Bagaimana mungkin mereka mengetahui pergerakan Lodewijk secepat itu? Ah, tentu saja, Lodewijk sebelumnya pernah diculik dan hampir semua orang yang mengikuti perkembangan berita kasus Hare Hoogheid Sofia, sudah pasti mengetahui nama Lodewijk Engels. Apalagi dia seorang pengacara publik dan seorang detektif. Sudah pasti identitas dan informasi mengenai dirinya terbuka untuk diakses dan diketahui oleh publik sehingga SSE dapat mengetahui gerak-geriknya dengan mudah.
Aku—Tantri, memutar mobil kembali ke area tower viewer, menuju lokasi tempat terakhir kali Lodewijk berada sesuai dengan yang ditunjukkan di peta. Sialnya, saat menuju ruas jalan mendekati area itu, beberapa mobil patroli polisi membuat blokade.
Aku merasa bimbang. Kalau aku berusaha masuk dan menunjukkan lencana polisiku, mereka pastinya tidak akan mengizinkanku masuk karena aku tidak punya wewenang di sini. Aku hanyalah seorang perwira polisi inspektur dua yang bekerja di divisi keamanan siber. Kalau aku ingin memeriksa masuk, aku harus mendapat perintah melalui surat tugas yang menyatakan bahwa aku dapat memasuki wilayah ini.
Tidak ada cara lain lagi, aku harus berbohong agar bisa masuk dan mengambil hard disk dan smartphone Lodewijk sebelum mereka yang menemukannya terlebih dahulu. Semoga Allah melindungiku. Bismillah.
Aku berhenti beberapa meter di depan blokade mobil patroli polisi, melepas jilbab, keluar dari mobil sambil menunjukkan lencana polisi yang terpasang di dompetku. Aku memperkenalkan diri pada personel polisi lainnya yang sedang berjaga.
“Tantri Annie Dekker—Inspektur Dua, Divisi Keamanan Siber!”
Aku berjalan menuju mereka sambil membawa dompetku dan menyerahkannya pada mereka. Mereka memeriksanya dan mengembalikannya padaku.
“Ada keperluan apa Anda kemari?” tanya salah satu polisi yang berjaga.
“Saya diperintahkan oleh atasan saya untuk memeriksa kondisi kronologi yang ada di tempat kejadian perkara apakah sesuai dengan rekaman CCTV yang terpasang atau tidak. Ini sehubungan dengan tidak terekamnya beberapa kejadian dikarenakan matinya beberapa CCTV di sekitar sini,” jelasku.
“Mana surat perintah Anda?” tanyanya.
“Saya ditelpon oleh atasan saya untuk segera pergi menuju tempat kejadian perkara, beliau tidak memberikan saya surat perintah. Apakah dalam keadaan genting seperti ini yang mana beliau meminta saya untuk datang kemari saya harus tetap menunjukkan surat perintah? Padahal cukup sering kita sebagai polisi bertindak tanpa memedulikan standar prosedur yang berlaku.”
Personel polisi itu mengeluarkan walkie talkie-nya dan bertanya pada atasannya.