Antara Darah dan Hati 2 Dream Reality Seri 2

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #30

Chapter 6 Bagian 2 Pengungkapan

Pertemuanku dengan Kak Tantri membuatku jengkel. Aku sangat curiga dengan orang itu. Ya, aku—Ilya, dan Sofia sudah menyampaikan pertemuan kami dengan Kak Tantri pada Pak Erwin dan sudah memberitahukannya mengenai insiden yang menimpa Kak Lodewijk. Apa yang Kak Tantri sampaikan pada kami telah dikonfirmasi oleh Pak Erwin. Dia tidak berbohong, tetapi tetap saja—kenapa dia tak bisa bersabar untuk menunggu pesan ayahnya sebelum menemui Kak Lodewijk dan kenapa ayahnya memberitahukannya secara mendadak? Apakah Kak Tantri punya niat terselubung? Ah, entahlah! Aku benar-benar tidak bisa percaya pada para polisi yang berada di sekeliling Pak Erwin setelah kejadian di rumah aman itu.

Aku tahu seharusnya tidak menaruh curiga terlalu dalam padanya. Dia bahkan ke sini dalam keadaan basah kuyup akibat harus menyelam ke sungai, tempat mobil Kak Lodewijk tenggelam, untuk mengambil hard disk dan smartphone yang sekarang berada dalam genggamanku. Hanya saja, pengalaman adalah guru yang terbaik dan aku tidak ingin ditipu lagi. Keteledoranku telah menyebabkanku dan kawan-kawan hampir celaka. Lebih buruknya, Pak Ilhan dan Bu Chandra merenggang nyawa karena aku lengah dalam mengawasi mereka. Aku tidak tahu lagi harus melakukan apa jika aku ditipu dan menyebabkan teman-temanku celaka untuk kesekian kalinya. Aku hanya berharap semoga Allah memaafkanku atas nasib nahas yang menimpa mereka akibat keteledoranku.

Aku masuk ke dalam kamar, memasang kabel USB pada hard disk, menyambungkannya pada laptopku, dan mencoba membuka satu folder file yang dienkripsi oleh Kak Tantri. Aku tidak tahu apa kuncinya, jadi dengan menggunakan nomor palsuku yang lain, aku mencoba menghubungi Kak Tantri dan menanyakan kunci enkripsinya.

Beberapa saat kemudian dia menjawab pesanku dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar dunia peretasan padaku untuk memastikan apakah aku adalah Ilya atau bukan, sekaligus memeriksa apakah nomor palsu yang kugunakan tersambung dengan diriku yang asli atau tidak.

Setelah rangkaian pertanyaan itu selesai kujawab dan dia selesai memeriksa sambungan nomor palsu yang kugunakan, dia memberikanku kunci enkripsinya.

Aku memasukkan kunci itu, menekan tombol enter dan folder itu terbuka, memperlihatkan isi dokumennya satu per satu.

Saat melihat semua file dokumen itu, terdapat banyak judul file yang membuatku tidak percaya mengenai apa yang kulihat. Aku mencoba membandingkan dokumen-dokumen yang terdapat di dalam folder ini dengan dokumen-dokumen file yang kucuri dari markas SSE yang berusaha kucari kunci enkripsinya. Ini gila! Kak Tantri, siapa kamu sebenarnya? Apa yang sudah kau lalui untuk mendapatkan ini semua?

Aku menyandarkan tubuhku di sandaran kursi lalu segera menghubungi Kak Tantri dan menanyakan padanya perihal dari mana dan bagaimana dia bisa mendapatkan semua ini.

Lihat selengkapnya