Antara Darah dan Hati 2: Dream Reality Seri 3

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #6

Chapter 2 Bagian 1 Terbangunnya Lodewijk

Aku Tantri—yang beberapa hari setelah wawancara dan masih dirawat di rumah sakit kepolisian, akhirnya dinyatakan sembuh dan dapat kembali ke kediamanku. Rumah, tempat paling sepi yang ada di dunia karena kedua orang tua sudah tidak ada, satu-satunya hal yang dapat mengalihkanku dari rasa sepi hanyalah pekerjaan. Tetapi karena aku diskors, aku tidak dapat kembali bekerja. Sepertinya hal pertama yang akan aku lakukan setelah sampai di rumah adalah pergi menjenguk Lodewijk.

Setelah selesai berkemas dan mengurus administrasi, dengan menggunakan taksi aku berangkat pulang kemudian merapikan barang-barang sejenak, lalu pergi ke stasiun trem terdekat untuk pergi menuju wilayah rumah sakit tempat Lodewijk dirawat. Sesampainya di stasiun tujuanku, aku segera berjalan keluar dari stasiun menuju gedung rumah sakit, kemudian masuk ke dalamnya dan segera pergi ke bagian gedung tempat para pasien yang sedang dirawat di ruang ICU. Sesampainya di sana, aku berjalan menuju meja resepsionis untuk menanyakan keberadaan Lodewijk.

“Permisi, Mbak. Mau nanya, apa di gedung bagian ICU ini ada pasien yang namanya Lodewijk Engels?”

“Ada, Mbaknya siapanya, ya, kalau saya boleh tau?” tanyanya padaku.

“Saya temennya, temen deket,” jawabku padanya.

“Boleh saya liat KTP-nya, Mbak?” pintanya.

Aku mengeluarkan dompet dan mengambil KTP, menyerahkannya pada resepsionis, kemudian dia memeriksa sejenak lalu memintaku mengisi buku tamu yang terdapat di sebuah tablet, mirip seperti tablet Samsung atau sejenisnya.

“Bisa tolong isi buku tamunya dulu Mbak?”

“Iya,” jawabku padanya kemudian mengisi buku tamu di tablet tersebut dan mengembalikannya pada sang resepsionis.

“Pak Lodewijk Engels ada di kamar nomor 15,” ujarnya memberitahukan nomor kamar tempat Lodewijk dirawat lalu memberikan kartu tanda pengunjung padaku.

Lihat selengkapnya