Antara Darah dan Hati 2: Dream Reality Seri 3

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #10

Chapter 2 Bagian 5 Vremya dlya otdykha

Akhirnya sesi sidang hari ini selesai. Sebentar lagi Karim akan bebas, walau aku tidak dapat mengetahuinya secara pasti. Aku Ilya—keluar dari gedung pengadilan dan dengan menggunakan taksi online, pergi kembali ke rumah Hare Hoogheid Sofia. Saat sampai, aku berdiri di trotoar menunggu Kak Lodewijk, Tuan Wisnu, dan Hare Hoogheid Sofia datang. Beberapa menit kemudian, terlihat sebuah mobil datang berhenti. Lalu Kak Lodewijk membuka pintu kursi depan mobil, keluar dari mobil tersebut dan berjalan mendekatiku. Berdua berdiri menghadap jalanan dan terjadi sedikit percakapan di antara kami.

“Jadi, sebentar lagi ini berakhir, ya?” tanyaku.

“Semoga, insyaAllah,” jawab Kak Lodewijk.

“Heheh.” Aku sedikit tertawa membuat Kak Lodewijk bertanya.

“Kenapa ketawa?”

“Nggak Kak, cuman aku enggak nyangka kita bakal nyampe ke tahap ini,” jawabku.

“Ya, aku juga enggak nyangka,” ujarnya mengiyakan kemudian dia mengatakan sesuatu.

“Kamu tau Ilya? Kamu satu-satunya orang Rusia yang aku kenal seumur hidupku dan enggak pernah nyangka, kamu itu tipikal orang Rusia yang sering ditunjukin di film-film aksi yang aku kira itu cuman stereotip doang. Heheheh.”

Ia tertawa sedikit dan aku turut tertawa juga kemudian membalas pernyataannya.

“Hahahah, yah Kakak juga—stereotip pengacara yang jago ngomong.”

“Kalau ini semua udah berakhir, kamu mau ngapain?” tanyanya.

“Kalau kampus udah libur, aku mau pulang ke Kazakhstan, aku kangen sama orang tuaku. Kakak sendiri mau ngapain kalau ini semua udah selesai?” jawabku seraya balik bertanya.

“Aku mau berhenti sebentar dari jadi pengacara, mungkin cari pekerjaan lain buat sementara waktu,” jelasnya..

“Hmmm,” jawabku padanya.

Kemudian ia memanggil namaku. “Hey, Ilya!”

“Ya?”

“Aku belum pernah bilang makasih ke kamu buat usaha kamu nyelametin aku dari rumah tua, tempat aku disekap. Jadi aku mau bilang makasih buat itu,” ujarnya padaku.

“Sama-sama, Kak Lodewijk. Aku juga belum pernah bilang makasih karena Kakak, udah mau jadi pengacara buat nolong temenku bebas dari tahanan di penjara. Makasih juga Kak Lodewijk,” ujarku.

Lihat selengkapnya