Antara Darah dan Hati 2: Dream Reality Seri 3

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #21

Chapter 4 Bagian 4 Pulangnya Muhamed

Aku Karim—sedang bermain PlayStation bersama Muhamed, bermain gim balapan mobil untuk menghabiskan waktu yang tersisa—sebelum aku dan kedua orang tuaku mengantarnya ke bandara, karena ia akan pulang ke negeri Belanda.

Yah, sepertinya dia membawa pulang sebuah oleh-oleh yang akan membekas untuk seumur hidupnya, luka akibat terkena muntahan timah panas di lengan bawah kanannya. Heheh, sial rasanya aku memiliki hutang pada Muhamed yang takkan pernah bisa terbayar.

Mobil yang kami gunakan di dalam gim melesat maju melewati berbagai tikungan di lajur yang telah ditentukan oleh sistem gim. Dikarenakan aku sudah menang di ronde sebelumnya, saat mobil yang kami masing-masing pakai hampir mencapai garis finish dan berdempetan satu sama lain, aku pun menurunkan kecepatan mobil membiarkan Muhamed memenangkan balapan ronde ini.

“Ha! Udah kubilang ‘kan? Menangmu tadi cuman keberuntungan,” ujarnya padaku bersemangat.

“Yah, kayaknya bahkan dalam main gim pun cuman keberuntungan yang bisa aku andelin, eheheh.” jawabku dengan terkekeh.

Kemudian aku mendengar ayah memanggil dari lantai bawah, meminta kami untuk turun karena mereka sudah siap untuk mengantar Muhamed ke bandara.

Lihat selengkapnya