Antara Darah Dan Hati 2: Dream Reality Seri 4

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #15

Chapter 3 Bagian 4 Perdebatan Persetujuan Hubungan Asmara

Aku Karim, menerima lamaran pernikahan yang diajukan oleh Hare Hoogheid Sofia. Saat aku sekeluarga sampai di rumah, orang tuaku meminta untuk berbicara dengan mereka berdua di ruang tamu. Mereka ingin menyampaikan kekhawatiran terhadap jawaban yang telah kuberikan pada Hare Hoogheid Sofia. Ayah dan ibu pun duduk di sofa berhadapan denganku.

"Karim," ujar ibu memanggil namaku.

"Iya, Ibu," jawabku.

"Mengenai jawaban yang kamu kasih ke Putri Sofia waktu dia menyatakan lamarannya, sejujurnya Ibu enggak setuju sama jawaban itu," ujar ibu dengan nada serius.

"Kenapa Ibu enggak setuju?" tanyaku.

"Ibu khawatir keluarga besar Tuan Putri Sofia enggak akan nerima kehadiran kamu sebagai anggota keluarga mereka, karena kamu Muslim sedangkan mereka bukan," jawabnya masih dengan nada yang sama.

"Ibu, kalau keluarga Hare Hoogheid Sofia enggak mau nerima keberadaan dan kehadiranku di antara mereka, kenapa kedua orang tuanya enggak keberatan atau protes waktu Hare Hoogheid Sofia ngajuin lamaran tersebut?" tanyaku.

"Mungkin sebenernya mereka juga enggak setuju, tapi mereka enggak nunjukin itu di depan kita," jawab Ibuku dengan nada agak sinis.

"Dari mana ibu tau? Apa ada seseorang dari keluarganya Hare Hoogheid Sofia atau orang terdekatnya dia yang ngasih tau itu ke ibu atau ini cuman prasangka ibu aja?" tanyaku lagi.

"Yang Ibu tau, orang-orang kafir yang benci kita enggak akan nerima kehadiran kita sebagai bagian dari keluarga besar Kerajaan Belanda. Oang-orang kayak gitu pasti ada di keluarganya Tuan Putri Sofia, cuman mereka enggak nunjukin itu. Mereka bakal nunjukin wajah asli saat punya kesempatan buat nunjukin itu. Sama kayak waktu Ibu sekeluarga ngungsi dari Bosnia waktu perang berkecamuk.—

Lihat selengkapnya