Antara Darah Dan Hati 2: Dream Reality Seri 4

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #25

Chapter 4 Bagian 8 Pembasmian Para Pengkhianat

Aku Tantri, bersama dengan kumpulan Polisi Tim SWAT berkendara menggunakan mobil masing-masing menuju villa tempat acara pesta pernikahan palsu Hare Hoogheid Sofia dan Meneer Karim diadakan. Iya, aku masih menggunakan mobil putih yang tadi digunakan untuk kabur dari kejaran musuh yang tadi mengincar. Meskipun mobil ini memiliki banyak bekas lubang peluru di body dan kursi belakang, serta jendela mobilnya pecah akibat ditembaki, aku tetap memilih berkendara sendiri menggunakan mobil ini ketimbang menumpangi mobil polisi yang digunakan oleh anak buah teman ayahku.

Sebelum kami berkendara menuju lokasi tujuan, anak buah teman ayahku sempat menawariku untuk menumpangi mobil Tim SWAT yang ia gunakan, karena kondisi mobil putih yang aku gunakan cukup memprihatinkan tapi, aku menolak tawarannya.

Alasanku menolak tawarannya karena, walau dia adalah anak buah teman ayah, aku masih belum bisa mempercayai keberpihakan mereka dalam membantu menyelesaikan tugas yang sedang kulaksanakan. Mereka memang teman, tapi pengalaman adalah guru yang terbaik. Jika mereka adalah musuh dalam selimut dan berkhianat, setidaknya aku bisa berusaha untuk kabur dari kejaran mereka menggunakan mobil ini dan memberikan perlawanan.

Satu setengah jam telah berlalu, pada akhirnya kami semua sampai di pintu gerbang villa yang menjadi tempat tujuan. Aku tidak mengetahui berapa banyak musuh yang sudah menunggu di sana dan senjata apa yang mereka gunakan, tapi satu hal yang membuatku merasa sedikit lega adalah, selama perjalanan hingga sampai ke sini sesuatu yang buruk belum terjadi. Yah, walau begitu tetap saja aku tidak boleh menurunkan kewaspadaan.

Aku mengambil pistol dari dashboard dan mengokangnya, kemudian mematikan mesin mobil dan keluar berbarengan dengan anak buah teman ayahku. Sebelum masuk ke dalam area villa, aku mengajak mereka untuk berpencar memeriksa perimeter villa sebelum masuk ke dalam, untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengintai kami atau memasang jebakan. Selain itu, kami juga memeriksa apakah ada kamera CCTV yang terpasang di sekitar perimeter villa yang sedang mengawasi gerak-gerik kami atau tidak. Setelah selesai, kami semua kembali ke tempat berkumpul sebelumnya.

Berdiskusi sejenak mengenai strategi apa yang akan kami terapkan untuk menyusup masuk ke dalam villa dan menyerang musuh-musuh yang sedang menunggu di dalam. Pada akhirnya, kami mencapai sebuah kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan.

Sebelum berpencar menuju posisi masing-masing untuk menyusup, aku harus meretas router WiFi internet yang terpasang di villa ini, karena seluruh kamera CCTV yang ada di villa ini pasti tersambung dengan router WiFi yang ada di villa. Jika berhasil meretasnya, maka aku bisa mendapat akses seluruh kamera CCTV yang ada di sini dan memetakan letak keberadaan musuh-musuh kami.

Setelah sekitar sepuluh menit berlalu, aku berhasil meretas router WiFi yang terdapat di villa ini. Lima menit kemudian, aku berhasil mendapatkan akses aplikasi kamera CCTV sehingga layar smartphone-ku dapat menunjukan berbagai gambar yang sedang ditangkap dan direkam oleh seluruh kamera CCTV yang terdapat di villa ini.

Lihat selengkapnya