Satu bulan penuh lamanya aku—Tantri, bersama Lodewijk berusaha mengevaluasi hasil temuan kami untuk benar-benar memastikan bahwa, sosok yang diduga sebagai dalang dari berbagai kejahatan yang menimpa kami dan orang-orang sekitar, merupakan biang sesungguhnya.
Kami bekerja mencari dan mengumpulkan lebih banyak bukti dari kediaman masing-masing dan ada kalanya Lodewijk datang mengunjungi rumah Hare Hoogheid Sofia saat kami merasa butuh berdiskusi secara empat mata untuk mengevaluasi bukti-bukti yang telah dikumpulkan.
Ada saat-saat di mana kami berdua berdiskusi sampai larut malam dan pada saat seperti itu, Lodewijk bisa saja meminta izin untuk menginap di rumah ini sehingga kami bisa melanjutkan diskusi. Tapi ia lebih memilih untuk pulang ke rumahnya dan datang kembali esok hari.
Sepertinya karena ia adalah seorang muslim sama sepertiku, ia ingin mencegah dirinya dari melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama kami dan itulah yang menyebabkan kami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan kesimpulan mengenai siapa identitas asli pemimpin musuh. Tapi tidak mengapa, karena apalah gunanya berjuang mengalahkan musuh demi agama, kalau kami tidak bisa mengalahkan hawa nafsu sendiri yang membujuk untuk melakukan salah satu perbuatan dosa paling hina di hadapan Tuhan?
Pada akhirnya, setelah kami selesai mencari, mengumpulkan, dan mengevaluasi berbagai bukti yang dikumpulkan, kami berdua sepakat dengan kesimpulan bahwa, memang benar orang yang kami duga sebagai dalang dibalik segala kejahatan adalah orang yang fotonya pernah aku tunjuk di investigation board itu.
Tinggal satu masalah tersisa. Walau bukti yang kami kumpulkan memang mengarahkan pada kesimpulan bahwa orang itu adalah pemimpin dari musuh, meskipun orang itu dapat kami seret ke pengadilan. Orang itu tidak dapat dikurung di penjara karena ia cukup cerdik dalam melakukan kejahatannya.
Berdasarkan data yang aku dapat dari hasil kegiatan berselancar di internet dan melakukan berbagai peretasan, aku mendapatkan berbagai bukti bahwa lembaga amal milik perusahaan tersebut yang bernama LVDC foundation yang secara tidak langsung terhubung dengan perusahaan LVDC & Telecom, B.V., menyalurkan sebagian dana sumbangan yang mereka terima dari anggaran Perusahaan LVDC & Telecom, B.V. kepada Partai Partij voor Nederlandse-Indische Democratie[1], partai Neo-Nazi Belanda yang baru saja dibubarkan beberapa tahun silam yang masuk ke dalam kategori organisasi terlarang.
Apa hubungannya dengan kejadian percobaan pembunuhan Hare Hoogheid Sofia dan Meneer Karim? Pada dasarnya, berdasarkan pernyataan pihak penegak hukum, dua orang tersangka teroris fasis yang berusaha membunuh Hare Hoogheid Sofia dan Meneer Karim merupakan mantan anggota Partai Partij voor Nederlandse-Indische Democratie. Mereka beserta sebagian mantan anggota partai tersebut telah membuat sebuah jaringan organisasi teroris bawah tanah yang akan meneruskan perjuangan partai tersebut untuk menegakkan ideologi mereka. Kemungkinan besar, salah satu sumber dana yang mereka dapatkan untuk membeli senjata yang digunakan untuk membunuh Hare Hoogheid Sofia dan Meneer karim berasal dari dana sumbangan lembaga Perusahaan LVDC & Telecom, B.V., yang mana Ketua Dewan Direksi perusahaan tersebut adalah paman dari Jonkheer Vinno Diederik de Graeff yang bernama Heer Pieter Cornelis de Graeff.