Antara Darah Dan Hati 2 Seri 1

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #4

Chapter 1 Bagian 3 "Teman Sebangku"

Aku sampai di fakultasku, kemudian langsung menuju ke kelas. Suasana kelas ramai gaduh dipenuhi oleh suara obrolan dari para mahasiswa. Ya, baru minggu kedua sejak perkuliahan semester satu dimulai. Namun, aku sudah melihat orang-orang membuat grup ‘klik’, asyik dengan obrolan dunia mereka sendiri.

Aku masih belum mempunyai ‘klik’. Namun, aku sudah mempunyai seorang teman. Dia mahasiswa dari Rusia yang mendapat beasiswa untuk belajar di kampus ini. Namanya Ilya Kozlovsky. Ayahnya seorang etnis Rusia mualaf, sedangkan ibunya Muslimah Kazakhstan. Mukanya sedikit mirip orang Asia. Alasanku bisa mengenalnya cukup lucu. Waktu masa orientasi, kami disuruh menggambar karakter kami masing-masing sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran kami saat itu. Setelahnya, kami disuruh menukarkannya dengan teman di sebelah kami. Aku membuat karakter manga dengan menambahkan balon kata di karakter yang kubuat dengan aksara Sirilik.

Aku menuliskan, “добро јутро, ја сам карим, Драго ми је.[1]

Dia membuat karakter manga juga dan menuliskan, “Доброе утро! Меня зовут Илья Козловский, oчень приятно.[2]

Ketika melihat dia bisa menulis aksara Sirilik, aku sontak terkejut.

Kemudian dia tersenyum dan mengucapkan, “Asalamualaikum.”

Aku dikejutksn lagi ketika dia memberi salam seorang Muslim. “Wa’alaikumussalaam.”

“Itu tulisan Sirilik, tapi bahasanya agak beda sama Rusia. Itu apa?” tanyanya.

“Oh, ini bahasa Bosnia.”

“Oh, Bosnia-Serbia-Kroasia, ya?”

“Iya.”

“Kamu orang Bosnia?!” tanyanya penasaran juga bersemangat, dia sedikit memajukan wajahnya yang tersenyum lebar ke wajahku, menunggu jawabanku.

“Setengah, ayahku asli orang sini.”

“Oh, pantes kulitnya gelap.” ujarnya padaku dengan nada ringan yang membuatku agak sedikit tersinggung, tapi berusaha kutahan.

“Masalah?” tanyaku padanya dengan nada agak meninggi.

“Enggak, kok, aku juga campuran.” jelasnya padaku, membuatku terkejut lagi dan lagi.

“Oh?”

“Iya, ayahku Rusia, mualaf. Ibuku orang Kazakh.” jelasnya padaku. Ah, pantas saja wajahnya menyerupai tipikal wajah orang Asia Timur. Hanya warna kulitnya kuning langsat dan rambutnya hitam lurus.

“Oh, pantes bisa baca Siriliknya.”

Da, nama lengkapmu siapa, kalau aku boleh tau?”

“Karim Dawala Sokolovic.”

“Salam kenal, Karim Dawala Sokolovic.”

Lihat selengkapnya