Antara Darah Dan Hati 2 Seri 1

Fahlevi Anggara Fajrin
Chapter #14

Chapter 2 Bagian 7 "Damesachtig"

Setelah beberapa saat berlalu, selama menunggu kerusuhan berakhir, Aku, Sofia, Muhamed, juga Ilya mengisi waktu dengan berbagai kegiatan, mulai dari bermain video game PlayStation hingga menonton film dan anime di laptop yang dipasang kabel connector TV HD ruang tamu rumahku.

Salah satu film yang membuat Sofia terkesan adalah film yang berjudul Victoria and Abdul. Film itu berdasarkan kisah nyata yang mengisahkan kedekatan Ratu Victoria dengan pelayan sekaligus gurunya—yang berasal dari India—yang bernama Abdul yang mengajarkannya bahasa Urdu, Islam, serta apa arti sahabat yang sesungguhnya.

Aku memperhatikan raut di wajahnya, khususnya raut murung saat dia menyaksikan adegan terakhir film yang menceritakan pengusiran Abdul beserta keluarganya dari istana Kerajaan Inggris oleh penerus takhta Inggris pada saat itu, Raja George.

Selama pemutaran film, dia tidak pernah beralih dari layar, kecuali sesekali melirik ke arahku. Sepertinya, dia berharap dan berandai aku bisa berada di sisinya, sama seperti Abdul yang selalu berada di sisi sang ratu hingga akhir hayatnya. Entahlah, aku tidak tahu.

Setelah menonton film Victoria and Abdul, aku menawarkan kepada Muhamed dan Ilya untuk menonton anime Attack on Titan.

“Mau nonton Attack on Titan enggak? Udah ada episode lanjutannya, nih.”

“Mungkin ada baiknya tanya Hare Hoogheid dulu, Karim. Entah dia suka nonton anime atau enggak, kan, kita enggak tau,” ujar Ilya.

Hare Hoogheid pernah nonton anime?” tanyaku padanya

“Pernah, tapi saya tidak banyak menonton seri anime, hanya beberapa yang terkenal dan itu pun tidak konsisten. Sering kali saya melewatkan cukup banyak episode, tapi saya cukup menyukai cerita yang disajikan beberapa serial anime.”

“Anime apa yang pernah Hare Hoogheid tonton?”

Ia menempelkan jari telunjuk dan jempol di dagunya, kedua bola matanya mengarah ke atas, memikirkan judul anime yang ia pernah tonton, kemudian memberikan jawabannya. “Ummm… yang umum ditayangkan di televisi, seperti Naruto dan sejenisnya.”

“Kalau begitu, apa Hare Hoogheid mau mencoba menonton seri anime Attack on Titan?”

“Isi ceritanya mengenai apa kalau saya boleh tahu? Bisa tolong kalian ceritakan sedikit?” tanyanya padaku sembari memajukan badannya sedikit, penasaran akan jawaban yang akan aku berikan.

Kami bertiga menjelaskan alur cerita Attack on Titan kepada Sofia cukup banyak. Dia beberapa kali bertanya seputar plot, latar, ataupun karakternya. Sepertinya dia cukup tertarik, terlihat dari matanya yang membulat dan wajahnya yang terus fokus selama kami memberikan penjelasan.

Lihat selengkapnya