Antara mesin produksi dan hati yang remuk

Bang Jay
Chapter #4

Bab 4: Merajut kembali Serpihan Harapan

Merajut Kembali Serpihan Harapan

Setelah kenyataan pahit bahwa Lita telah bertunangan menghantamnya, harapan Diki benar-benar sirna. Semangat kerjanya seakan ikut lenyap bersama pupusnya angan-angan. Setiap kali Doni melihat Diki termenung seorang diri di sudut mesin, tatapannya kosong dan bibirnya terkadang komat-kamit mengucapkan kata-kata yang tak jelas, Doni yang mengerti betul bahwa sahabatnya sedang dilanda badai kegalauan, memilih untuk memberinya ruang. Ia tahu, saat ini, kata-kata penghiburan pun mungkin tak akan mampu menembus tebalnya awan kesedihan yang menyelimuti hati Diki.

Esok paginya, saat jam masuk kerja berdentang, Doni yang sedang mengisi daftar hadir dengan pena biru kesayangannya, tiba-tiba tergerak untuk menulis sesuatu di balik kertas absen itu. Dengan hati-hati, ia torehkan kata-kata yang mewakili apa yang sedang berkecamuk dalam benak Diki: "Aku jaga mesin. Kamu jaga hati orang lain. Sama-sama bekerja. Tapi beda hasil akhir." Ia menulis kalimat sederhana itu dengan harapan Lita akan membacanya suatu saat nanti, menyadari betapa dalamnya perasaan Diki yang selama ini tersembunyi. Walaupun Diki belum sekalipun mengutarakan isi hatinya secara langsung, Doni tahu, sahabatnya sempat berharap, bahkan sangat berharap, pada gadis yang kini telah menjadi tunangan orang lain.

Ternyata, hari itu Lita tidak masuk kerja. Doni mendengar kabar dari teman lain bahwa ada urusan keluarga penting yang membuatnya harus mengambil cuti mendadak. Ketidak hadiran Lita justru membuat suasana hati Diki semakin kelabu.

Lihat selengkapnya