Antariksa

Siti Norma J
Chapter #3

Kompetisi

"Ada yang ribut sama Ocha di depan!"

Teriakan Salsa di ambang pintu membuat Bintang bereaksi cepat. Langsung beranjak dari bangkunya diikuti oleh kelima temannya.

*** 

"Lo kira lo sehebat apa sampai berani mainin Javin? Ngerasa paling cantik lo?"

Satu dorongan kencang, membuat Ocha yang tidak siap tersungkur ke belakang. Sikunya menahan beban badannya pada aspal. Gadis yang mendorongnya menyeringai bangga, berbagi highfive dengan komplotannya.

Difa langsung mendelik. Maju dua langkah di depan Ocha dan meraih bahu salah satu dari tiga gadis asing itu. "Lo duluan yang main kasar ya, jir! Jangan salahin gue kalau gue lebih kasar!"

Bahkan Difa tidak peduli kalau dirinya tengah mengenakan almamater, awalnya berniat untuk pergi rapat.

Ocha bangkit perlahan, sekarang ganti menghadang dua gadis lain yang berniat menyerang Difa. "Anjir, masalah lo sama gue, jangan jambak temen gue, bangsat!"

Dua lawan tiga. Difa meringis ketika pipi kanannya tergores kuku salah satu gadis, entah yang mana. Sedangkan Ocha masih berusaha menyerang dengan balas menjambak.

Kerumunan semakin banyak, sebagian besar para siswa siswi yang akan pulang. Tetapi tidak ada yang berniat melerai. Hingga Oji yang tadinya meninggalkan Ocha sebentar untuk ke ruang kesiswaan kembali. Cowok itu buru-buru mendekat dengan ponsel di tangannya.

"Kalian fansnya Javin?"

Satu kalimat lantang membuat kelima gadis itu menoleh. Oji menarik Ocha dan Difa untuk mundur sementara dirinya menatap ketiga gadis lainnya bergantian dengan ekspresi datar. "Javin yang nyuruh kalian ke sini?"

Hening. Hingga salah satu gadis menyeletuk. "Lo yang kemarin jalan sama Ocha, kan? Hati-hati, lo cuma dijadiin bahan pansos kayak Javin."

"Oh gitu?" Oji mengangguk santai. "Terus kenapa? Masalahnya buat kalian apa?"

"Bukan kita, tapi Javin!"

"Jadi, penyerangan ini disuruh Javin?" Oji mengangkat ponselnya. "Boleh gue pastiin ke Javin-nya langsung?"

Raut panik seketika terpatri pada wajah ketiganya. Membuat Difa mendecih dan memicing. "Dasar fans fanatik."

"Bukan Javin," Salah satu dari gadis itu berseru ketika Oji menempelkan ponselnya di telinga. "Ini inisiatif kita sendiri!"

Lihat selengkapnya