ANTI AVATAR

Handi Yawan
Chapter #2

Pertama menginjakan Kaki

Kirani memasang palang pengaman yang telah ia turunkan hingga berkalung palang.

Pada saat yang sama, kaca kapsul otomatis menutup sehingga Kirani telah terkurung di dalam kursinya.

Tampak kadet dek memastikan yang lainnya melakukan hal yang sama dengan benar.

Kursi di sebelah Kirani dan yang diduduki oleh Haleema Omar telah naik.

Di saat yang sama, kursi Irina telah masuk kabin, sementara kursi yang di duduki Kirani tidak terangkat karena posisinya berbeda. Tapi kursi Kirani masuk dan membawa gadis ini ke dalam kabinnya.

Tidak butuh waktu lama, kursi Kirani telah berada di lorong masuk ke kabin.

Di dalam kabin tampak sebuah jendela yang memperlihatkan pemandangan di luar.

Semua telah berjalan dengan benar sehingga pintu-pintu keluar pesawat ulang-alik telah dibuka. Kini 100 pesawat berada langsung di ruang angkasa dan siap tinggal landas.

Ternyata dermaga berada di bagian paling bawah Columbus.

Di luar gelap gulita. Hanya cahaya lampu pesawat yang menerangi bagian-bagian tertentu dari badan Columbus 318.

Kirani telah berada dalam kabin dengan tenang dan melihat keluar melalui kaca jendela di sampingnya. Tetapi tidak lama kemudian terasa kabinnya mulai bergerak.

Lewat jendela pesawat Rani melihat semua tambat yang semula mengunci seluruh pesawat-pesawat ulang- alik kini mulai terbuka dan seluruh pesawat telah lepas dari tambatannya dan mulai mengapung.

Dari balik jendela Kirani sempat melihat sebagian lingkaran-lingkaran cincin planet. Dari tempat ini terlihat jelas cincin yang sebagian besar terdiri atas bongkahan batu, mulai seukuran debu, hingga sebesar seekor gajah, bahkan tidak sedikit lebih besar dari sebuah gunung!

Meskipun batu-batu itu gelap, namun sisi yang ditimpa pantulan cahaya dari atmosfer Saturnus menampakkan berbagai ukurannya.

Tetapi tentu saja ia tahu, pesawat ulang-alik itu tidak akan melewati jalur lingkaran cincinnya. Pesawat akan lewat di luar jalur cincin untuk menghindari risiko menabrak puing-puing itu.

Melalui jendela, Kirani melihat pesawat ulang-alik yang ia tumpangi mulai bergerak turun dan menjauh dari dermaga.

Setiap pesawat ulang-alik telah bergerak meninggalkan Columbus dengan formasi paling depan maju lebih dulu.

Semua pesawat ulang-alik berbaris mengarahkan gerak terbangnya ke atmosfer planet Saturnus.

Tampak pula stasiun luar angkasa yang mengatur seluruh penerbangan Columbus dan pesawat-pesawat ulang-aliknya.

Suara-suara yang mengatur lalu lintas angkasa diperdengarkan ke seluruh kabin setiap pesawat ulang- alik sehingga setiap penumpang dalam kabinnya masing- masing bisa mengikuti proses penerbangan.

Lihat selengkapnya