ANTI AVATAR

Handi Yawan
Chapter #7

Di Lembah Lubadus


Tidak butuh waktu yang lama, akhirnya Kirani telah berada di luar pesawat dengan menunggangi sebuah sepeda motor roda dua kelas trail dan setara 500cc.

Sepeda motor dual-sport ini tidak seperti unicycle yang jarak tempuhnya pendek dan ketahanannya terbatas.

Tembus2000 adalah sepeda motor organik militer beroda dua untuk digunakan tentara infanteri pada artileri medan.

Sementara itu sebuah cetbang melintang di punggung Kirani. Sebuah helm taktis dan tas samping yang besar ada tergantung di jok bagian belakang yang semua untuk diberikan kepada Jake nanti.

Ini adalah daerah kutub utara planet Saturnus, tetapi jangan disamakan dengan kutub utara di bumi yang dingin membeku.

Setiap jengkal tanah di Saturnus setiap harinya mendapatkan curah sinar matahari yang sama! Sehingga seluruh planet hanya terdapat dua musim yang sama pula.

Hari masih diselimuti kegelapan malam tetapi Kirani mengenakan helm istimewa yang multifungsi ini satu paket dengan motor roda duanya dan telah dijelaskan penggunaannya oleh pilot kepada Kirani.

Lalu Kirani menyalakan mode penglihatan malam pada kaca helm dan telah diatur hanya mata saja yang tertutup oleh lapisan kaca hitam sedangkan sebagian hidung dan bagian besar bibir tetap terlihat.

Di belakang tampak pesawat hanya bayangan gelap saja karena semua lampu telah dimatikan, menunggu Kirani kembali.

Bruuum ...!

Tanpa membuang-buang waktu, Kirani menekan tombol start dan langsung tancap gas memacu Tembus2000-nya.

Sepeda motor dua roda ini sekalipun menggunakan mesin berbahan bakar Bornorium, tapi knalpot pembuangan emisi bahan bakar dan suara mesinnya sama berisik pula dengan sepeda motor trail umumnya.

Kirani memacu T2000 sambil menyalakan lampu karena dia melewati celah panjang di antara dua tebing.

Langit malam diterangi cahaya bulan dan selain itu, di langit tampak aurora nyata sekali sehingga di angkasa cukup terang sekalipun malam hari.

Sepanjang jalan yang ditempuh merupakan pemandangan berbukit-bukit dan padang pasir sehingga sesekali roda ban menggilas kerikil.

Tetapi sekarang kanan-kiri jalan yang dilalui Rani mulai berbeda. Jalan yang ditempuh tampak seperti pernah dilanda sebuah gerusan besar. Kirani menduga di sinilah tempat kapal induk Columbus pionir yang ditulis pada diari itu jatuh. Hal ini semakin menguatkan dugaannya dia menuju jalan yang benar.

Tidak lama kemudian di kanan-kiri banyak melalui reruntuhan logam yang telah menjadi rongsokan berkarat karena sudah ditinggal puluhan tahun.

Dari kejauhan Kirani melihat sebuah reruntuhan kapal yang cukup besar. Meskipun hancur berantakan, Kirani masih mengenali sebagai bangkai pesawat Columbus!

Lumayan jauh jarak yang ditempuh, tetapi akhirnya gadis pemberani itu telah berada di sebuah lembah dengan pemandangan yang luar biasa.

Kemudian Kirani mematikan lampu dan menghentikan laju T2000, lalu memperhatikan pemandangan di depannya lebih teliti.

Reruntuhan itu merupakan bagian depan kapal Columbus jenis lebih tua. Beberapa bagian telah terkubur tanah berpuluh-puluh tahun. Tetapi logo Columbus masih tampak pada bagian reruntuhan yang menunjukkan itulah bangkai kapal pionir Columbus yang ditulis dalam diari milik Kolonel penerbang Rikwanto.

Suasana berubah menjadi menyeramkan sehingga cuaca yang dingin membuat Kirani tidak urung bergidik juga.

Deru angin datang bertiup dari tebing-tebing yang terlihat di kaki langit mengakibatkan robekan-robekan sisa kain pada reruntuhan berkibar-kibar kencang. Apalagi tiang-tiang logam berkarat yang menjulang ke atas memberi kesan menakutkan. Tetapi Kirani menguatkan diri.

Pelan-pelan Kirani turun lalu mendorong Tembus2000 ke tempat yang tersembunyi.

Setelah mendapatkan tempat yang tepat, Rani menyembunyikan T2000 dan cetbang dengan robekan kain terpal sisa reruntuhan. Robekan kain-kain, busa, dan lain-lain sisa reruntuhan Columbus banyak didapat dalam keadaan menyangkut di tiang rongsokan.

Merasa cukup rimbun untuk menyembunyikan T2000, waktunya bagi Kirani beraksi.

Dia mengaktifkan pelacak jejak pada kaca helmnya untuk mencari Jake.

Kirani menyapukan pandangan ke segala arah. Dan tidak butuh waktu lama apa yang dia cari telah ditemukan.

Pingo! Gumam Kirani girang. Melalui monitor virtual pada kacamata, dia mendapatkan jejak panas tubuh yang cocok dengan database Jake. []


Saat itu juga Kirani menekan sensor di samping kacamata, seketika fungsi pelacak jejak menjadi nonaktif dan secara otomatis kacamata hitam melipat masuk ke helm kembali.

Selanjutnya Rani maju mengendap-endap sambil tangan kiri memegang cetbang di punggungnya supaya tidak berisik.

Di tangan kanan, Kirani telah memegang sebuah pistol yang aktif dalam keadaan siaga. Pistol dia dapatkan di dalam tas samping T2000. Rani terus berlari di antara reruntuhan menuju bangkai utama pesawat.

Sayup-sayup dia mendengar suara-suara tertawa. Rupanya ada sekelompok orang duduk mengelilingi api unggun.

Lalu gadis pemberani ini berlari menjauh dari orang-orang yang berjaga sambil makan-minum dan bersenda gurau di sana.

Tampak mereka berkumpul di depan sebuah hunian yang berasal dari reruntuhan pesawat. Reruntuhan ini paling besar sehingga oleh mereka telah difungsikan sebagai rumah.

Kirani terus bergerak semakin mendekati ‘rumah’ tanpa diketahui oleh orang-orang Magadorr yang lalu-lalang.

Setelah tiba, Rani bersandar pada dinding logam reruntuhan sambil memastikan kehadirannya tetap tidak ada yang tahu. Persis di atas tempat Kirani bersandar, terpahat logo Columbus. Sebuah logo yang besar yang dipenuhi debu.

Bangkai kapal banyak lubang berupa robekan mengangga jadi Rani masuk tanpa perlu lewat pintu. Lalu dia menyusup masuk bangkai kapal. Setiba di dalam dia berhenti di sebuah ruangan. Di sana ada sebuah kamar dengan lampu menyala.

Dari dalam kamar itu Kirani mendengar suara- suara orang yang bekerja seperti dalam sebuah bengkel.

TRANG, TRANG, TRANG!

Terdengar bunyi besi dipukul oleh besi.

NGUNG,

NGUNG, NGUNG... KLANG!

Dan bunyi mesin gerinda memotong besi lalu disertai bunyi sebuah logam jatuh.

SREK, SREK, SREK,

Ada pula suara besi diasah.

Tetapi Kirani hanya memperhatikan satu hal saja. Dia melongokkan kepala sedikit ke dalam kamar itu, tampak Jake sedang melakukan pekerjaan bubut. Jake ada bersama beberapa orang yang sedang bekerja.

Tampak pula beberapa buah pucuk senjata api diletakkan berbaris di atas meja.

Lalu Kirani masuk dan langsung menepuk pundak Jake, sementara tangan kanan menodongkan pistol ke arah orang-orang Magadorr yang terkejut melihat kehadiran Kirani.

Tentu saja Jake sangat terkejut karena tidak menyangka bisa melihat Kirani berada di sampingnya.

Orang-orang di tempat itu rupanya sudah mengenal pistol sehingga serta merta mengangkat tangan melihat Rani menodongkan senjatanya ke arah mereka.

Mereka letakkan begitu saja peralatan yang semula sedang dipegang.

Tanpa banyak bicara Rani mengajak Jake pergi lalu saat itu juga Jake pergi mengikuti kekasihnya yang datang menjemput. Rani dan Jake bergegas pergi keluar kamar.

Jake sempat menekan sebuah tombol di ambang pintu sehingga sebuah pintu muncul dari samping dan menutup ruangan, membuat mereka yang berada di dalam menjadi terkunci.

Tidak lama kemudian Kirani dan Jake sudah tiba di luar.

Tetapi beberapa orang Magadorr yang lewat berpatroli melihat pelarian ini, saat itu juga mereka meneriaki Kirani dan Jake.

“Wadai!” teriak orang Magadorr dengan panik.

“Dakbudr mederkade, dakbudr!”

Mereka berteriak-teriak memanggil kawanannya.

Rani dan Jake telah di kejar oleh mereka yang segera datang berhamburan dari berbagai penjuru.

“EDJAK JADR!” “DAKBUDR!”

Tetapi Rani dan Jake terus berlari dan orang-orang Magadorr mengejar dari jauh dan semakin banyak.

Pada saat itu Rani sudah tiba di tempat menyembunyikan T2000.

Bergegas dia buang kain penutup, lalu langsung duduk pada T2000 disusul Jake yang mengambil tempat duduk di belakang Kirani.

Saat itu juga Rani langsung tancap gas, Gruuung! Ngebut menjauh dari lokasi. Pasir berhamburan ke udara dihempas oleh putaran roda ban.

Di saat yang sama para pengejar terus berlari mengejar. Tetapi jarak para pelarian sudah semakin jauh dari mereka.

“Kebut terus, Ran!” teriak Jake. Badan Jake dirapatkan ke punggung kekasihnya dan kedua tangan melingkar pada pinggang Kirani.

Hanya dalam sekejap rumah dari reruntuhan bangkai pesawat sudah Kirani tinggalkan. Sekarang Kirani berada di jalan bekas gerusan Columbus jatuh.

Merasa sudah dalam jarak aman, Jake menyempatkan bicara kepada kekasihnya yang datang membawa pelarian ini.

Dari samping kepala Kirani, Jake bilang, “Kamu benar ternyata mereka agresor. “Aku diperlakukan ibarat seorang dewa, tetapi tetap saja merasa dalam tahanan dan terpaksa mengikuti keinginan mereka membuat senjata api sambil mengajarkan mereka memproduksi sebanyak- banyaknya.”

Gadis itu mendengarkan sambil terus tancap gas..

Reruntuhan sudah tidak ada dan pasir berkerikil yang bercampur dengan tanah kembali tampak, tanda mereka sudah berada jauh dari tempat kabur.

Kemudian Jake menyambung bicara, “... waktu mereka pulang pilgrim, aku menyusul mereka, lalu beberapa orang membawaku ke tempat ini.”

Akhirnya setelah merasa sudah dalam jarak aman, Rani menghentikan laju Tembus2000-nya.

Lalu Jake turun kemudian disusul oleh Kirani. Sementara itu Kirani menurunkan standar T2000 tanpa sepatah kata pun terucap dari bibir mungilnya.

Lihat selengkapnya