26, Bulan Pekerja. Tahun 1927.
Caellan pulang ke Appeville dengan kalut. Selama perjalanan ia telah menyusun berbagai rencana untuk mendapatkan Rayford kembali. Salah satu rencana yang paling diharapkan saat ini adalah keluarga angkatnya sendiri, Vandalone, dan kendati hubungannya dengan sang kepala keluarga belum membaik, Caellan yakin ada banyak cara untuk menyenangkan hati sang bos. Lagipula, karena Vandalone adalah satu-satunya klan yang belum pernah menerima anggota setengah-iblis seperti dehmos atau Host, maka Caellan harus mempersiapkan mereka. Dia akan memasuki laboratorium Da lagi, mengambil berkas-berkasnya yang paling penting untuk dipelajari, dan ....
Caellan baru saja berbelok menuju rumahnya ketika menyadari ada mobil terparkir di depan bersama sosok-sosok asing yang menanti di balkon. Kedua orang itu adalah perpaduan yang cukup aneh; ada seorang gadis, kira-kira seusia Rayford, sedikit terlalu kurus tetapi penampilannya begitu rapi dan menyenangkan. Ia mengenakan gaun sehari-hari dengan warna biru kalem, dan Caellan menduganya sebagai putri sebuah keluarga yang cukup terpandang, yang jelas bukan dari pria paruh baya bertubuh besar di sampingnya. Pria berkulit zaitun itu tinggi, dengan lengan sebesar batang pohon yang mengingatkan Caellan akan para petinju. Kepalanya botak mengilap, kumis dan janggutnya dipangkas untuk menunjukkan ketegasan profil wajahnya. Ia hanya mengenakan trilby biru gelap, kemeja yang digulung dengan celana kain untuk kerja, tetapi Caellan pernah melihatnya sekali, dengan jas biru tua panjang beraksen perak dan banyak sematan.
Trevor Curtis, mantan jenderal kerajaan yang menyerang semua situs perbudakan.
Caellan sontak menegang. Apa yang dilakukan seorang pria penting macam dirinya di rumah peninggalan para Caltine, sendirian bersama gadis-entah-siapa?
"Oh?" gadis itulah yang pertama kali bersuara. Dia berdiri di tepi pagar balkon dan menatap Caellan dengan kebingungan, dan saat pemuda itu menatapnya balik, gadis itu mengerjap dan mengalihkan pandangannya malu-malu. Dia menoleh kepada sang jenderal. "Tuan, saya tidak mengenalnya."
"Selamat pagi." Caellan tidak tahu harus berkata apa selain menghampiri dua tamu tak diundang itu. Trevor Curtis beranjak, menjabat tangannya dengan ramah. "Aku tidak tahu jika ada tamu yang berkunjung sementara rumah sedang kosong. Ada yang bisa kubantu, Tuan?"
"Kukira kau adalah Caellan Caltine, atau Nikolan dari Vandalone, benar?" Caellan tersenyum saat mendengar penuturan Trevor Curtis. Sang jenderal tahu kedua identitasnya sekaligus, padahal mereka hanya pernah bertatap muka sekali saat Caellan menemani Donatino menghadiri sebuah pesta di kerajaan, setahun yang lalu. "Aku senang sekali untuk bisa bertemu denganmu lagi di kesempatan kali ini, Tuan Caltine."
"Tolong, Tuan Curtis, panggil aku Caellan saja."
"Dan, Trevor, untuk kemudahan kita."