ANTIMA

Andy Wylan
Chapter #47

Perangkap Pilu

Gladi bersih berakhir sekitar dua jam kemudian dan Elena mendapati Caellan tak kembali sama sekali. Cuci muka yang terlampau lama, eh? Atau jangan-jangan dia pulang ke penginapan untuk sekadar cuci muka? Dugaan terakhir membuat Elena merasa geli. Untunglah ia tak perlu menduga-duga terlalu lama. Caellan ternyata berbaring di salah satu bangku taman seraya memandang matahari yang menyengat. Heh, apa-apaan pemuda ini? Bukankah tadi dia bilang sedang kepanasan?

"Caellan?" Elena menghampiri dengan bertanya-tanya. Pemuda itu sendiri sudah tahu jika sang gadis mendekat. Senyum tersungging di bibirnya. "Apa yang kaulakukan di sini? Berjemur?"

"Tidak juga." Caellan pun beranjak dan mengibaskan tepi fedora ke wajah. "Aku lapar. Apa gladi bersihnya sudah selesai?"

"Ya, dan kenapa kau tidak berada di dalam?"

"Kupikir ... akan lebih baik jika aku menonton pertunjukkan langsungnya dan tidak merusak fantasiku."

Elena mengangkat alis. "Baiklah. Dan, ya, aku juga lapar. Apa kau mau makan sesuatu?"

"Mau makan bersamaku? Aku ingin merayakan sesuatu."

"Merayakan apa?"

Alih-alih menjawab, Caellan hanya memberikan isyarat kepada Elena agar mengikuti. Gadis itu dengan patuh mengekori sang pemuda keluar tenda, lantas menaiki trem dari halte terdekat. Caellan rupanya mengajaknya ke salah satu kedai kue di tepi kanal Applebaker.

Elena heran ketika muncul kue mungil ketiga di tengah-tengah meja, dan kue itu berhiaskan lilin serta liuk krim gula bertuliskan "selamat ulang tahun".

"Apa kau berulang tahun hari ini, Caellan?"

"Bukan. Rayford." Jawaban itu membuat Elena terhenyak dan kekalutan segera menyelimuti wajahnya. Caellan tersenyum melihat ekspresi Elena dan berkata dengan pelan. "Tetapi hari ini bukan ulang tahunnya. Ulang tahunnya baru saja lewat. Aku hanya menyesali kenyataan bahwa setelah dia menemukan identitasnya yang asli sekalipun, Rayford belum bisa merayakan ulang tahun sebagaimana kita, atau anak-anak seusianya. Sementara aku bisa merayakan ulang tahunku dengan sangat meriah, Rayford harus ... yah ...."

Caellan masih tidak bisa mengatakan bahwa Rayford telah digerakkan Par untuk membunuh politikus di koran-koran itu. Caellan hanya bisa diam, berharap bahwa Elena akan jatuh ke dalam rencana yang sudah dibentuknya selama meninggalkan gladi bersih tadi. Cukup sulit baginya sebab ada emosi yang harus dimunculkan di sini, tetapi memancing emosi Elena semudah memerangkap tikus dengan umpan selai kacang. Mata gadis itu mulai berkaca-kaca.

"Oh, Caellan," bisiknya. "Aku sama sekali tidak tahu ... aku, aku merasa sangat ingin bertemu dengannya sekarang dan memeluknya."

Lihat selengkapnya